TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Dengan luluasa para bandar judi toto gelap (Togel) yang melaksanakan aktivitas di Kotamobagu hingga sebagian besar wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR), membuat kantong oknum-oknum anggota perwira Polres Bolmong makin terisi. Jika ditotalkan upeti yang diterima hampir Rp 100 juta setiap bulan.
Lemahnya tindakan menjerat para Bandar judi Togel oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Bolaang Mongondow (Bolmong), lantaran diduga ada sejumlah oknum perwira terindikasi kuat telah menerima setoran dari para Bandar.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, terungkap ada tiga Bandar yang menjadi penyokong kepada para oknum-oknum anggota Polisi. Tiga bandar itu tidak pernah disentuh, lantaran ketiganya rutin menunaikan kewajiban alias menyetor royalti kepada sejumlah oknum perwira di Polres Bolmong.
Tiga bandar besar di Kotamobagu yang disebut-sebut sengaja dipelihara. Mereka yakni berinisial IM alias Iw yang berdomisili di kawasan Kampung Sampana Kelurahan Kotamobagu. Kemudian ada YB alias Yn di Kampung Baru, serta CL alias Ci’ Li di Kelurahan Gogagoman. Selain mereka bertiga, ada pula kalau masih ada sejumlah bandar togel lagi, namun skalanya tergolong kecil.
Setiap bulan dana yang masuk ke kantong para oknum perwira hampir Rp 100 juta tepatnya, Rp 98 juta. Angka itu didapat dari nilai yang disetorkan oleh tiga bandar besar dimaksud setiap pekannya, yaitu Rp 24,5 juta.
Meski sama menyetor sejumlah uang, akan tetapi tiga bandar itu masih mendapat perlakuan yang berbeda. Terutama, menyangkut besaran nilai setoran. Dari tiga bandar, hanya dua orang yang konon angkanya sama, yakni Yn dan Ci’ Li. Beban mereka berdua per pekan senilai Rp 7 juta. Atau dihitung Rp 1 juta per hari untuk masing-masing bandar.
Sedangkan Iw, bandar togel satu ini kabarnya mendapat beban setoran paling besar. Bocoran yang ada menyebutkan bahwa Iw wajib menyetor sebesar Rp 1,5 juta per hari, atau Rp 10,5 juta setiap minggu.
“Kalau Iw setorannya paling besar. Sebab soal omzet paling besar,” bisik seorang pengecer kepada wartawan ini yang meminta namnya tidak dipublis sewaktu bertemua di pusat Kota Kotamobagu.
Untuk soal royalti dari bandar, ada oknum anggota Polisi yang menjadi kurir. Kurir itu ternyata bukan kaki tangan bandar, melainkan oknum bintara di Polres Bolmong.
“Bintara itu bertugas menjemput uang-uang setoran dari ketiga bandar, kemudian si bintara itu yang menyerahkan ke salah satu oknum perwira muda. Nanti dari tangan si perwira muda inilah, baru setoran itu naik-naik lagi ke perwira-perwira lain,” beber sumber itu blak-blakan.
Sayangnya, sumber enggan menyebut satu persatu siapa saja nama oknum perwira yang diduga kuat, menerima royalti hasil uang judi togel yang dia nilai merupakan jasa keamanan.
“Saya kira, kalau Anda tulis saja berita soal setoran dari bandar togel, mereka di polres sudah tahu. Masalahnya, aksi ini sudah berlangsung cukup lama,” pungkas sumber itu. (Has)