TOTABUAN.CO–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan peringatan keras kepada perusahaan perebunan kelapa sawit, perkebunan karet, Hutan Tanaman Industri (HTI) dan hak pengusahaan hutan (HPH) di Jambi menyusul banyaknya areal perusahaan yang terbakar di daerah itu saat ini. Kebakaran hutan dan lahan perusahaan perkebunan, HTI dan HPH di Jambi terjadi dan sulit ditanggulangi akibat kurang siapnya pihak perusahaan mencegah dan menanggulangi kebakaran di areal mereka.
“Kekurang-siapan tersebut terbukti dari minimnya embung atau kantong air di areal perusahaan perkebunan sawit, karet, HTI dan HPH. Kemudian pihak perusahaan juga tidak memiliki menara pengawas api, peralatan pemadaman yang memadai dan pasukan pemadam kebakaran yang mencukupi. Kondisi ini membuat areal perkebunan dan hutan di Jambi rawan kebakaran,”kata Deputi Bidang Tanggap Darurat BNPB, Tri Budiarto pada Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) di ruang pola kantor Gubernur Jambi, Senin (14/9).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kapolda Jambi Brigjen Pol Lutfhi Lubihanto, Komandan Rayon Militer (Dandrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Kol Inf Makmur dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambim Ridham Priskap.
Tri Budiarto menyesalkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang cukup lama di Provinsi Jambi tahun ini. Padahal upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Jambi serta berbagai provinsi di Sumatera dan Kalimantan telah dilakukan Maret lalu. Kondisi demikian menunjukkan bahwa pihak perusahaan belum maksimal mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
“Karena itu BNPB memberikan peringatan keras kepada seluruh perusahaan perkebunan sawit, karet, HTI dan HPH di Jambi agar lahan mereka tidak terbakar lagi tahun depan. Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan tersebut, pihak perusahaan perlu lebih siaga dan siap mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan dengan menyediakan fasilitas, peralatan dan tenaga pemadaman kebakaran htan dan lahan yang memadai,”katanya.
Sementara itu, Dandrem 042/Gapu Jambi, Kol Inf Makmur selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya mengupayakan seluruh kebakaran hutan dan lahan di Jambi sudah padam dua minggu mendatang atau Sabtu (26/9) terhitung sejak Dia ditetapkan menjadi Komandan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi, 6 September 2015.
Target pemadaman kebakaran hutan dan lahan tersebut diperkirakan bisa dicapai dengan mengerahkan sekitar 1.000 orang personil TNI/Polri untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Pasukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan tersebut terdiri berasal dari TNI sekitar 360 orang, Polri (150 orang) dan Manggala Agni (250 orang). Kemudian pasukan pemadam kebakaran hutan dan lahan tersebut diperkuat dua unit helikopter water bombing (pembom air) untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan melalui udara.
“Melalui upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang kita lakukan beberapa hari terakhir, kebakaran hutan dan lahan di Jambi, Senin (14/9) siang tidak ada. Namun kami tetap lakukan penyiraman untuk mendinginkan lahan gambut agar tidak mudah terbakar kembali,”
Sumber;Beritasatu.com