TOTABUAN.CO — Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur AKBP Agus Santosa mengimbau agar masyarakat untuk waspada dengan berbagai macam penipuan dengan kedok perekrutan anggota Polri atau TNI.
“Masyarakat diimbau untuk tidak tertipu dengan berbagai macam bujuk rayu dari sekelompok orang yang menamakan dirinya anggota Polri atau TNI yang akan melakukan perekrutan,” jelas Santosa, Jumat (22/5).
Hal ini disampikannya berkaitan dengan tindakan penipuan yang dilakukan oleh sekelompok tentara gadungan yang menamakan dirinya Badan Kehormatan Nasional Republik Indonesia yang ditangkap oleh intel Korem 161/Wirasakti pada Rabu (20/5).
Tentara gadungan yang diketuai oleh seorang pria asal Ambon yang mengaku berpangkat Mayjen TNI Pol Demsies Netana tersebut diduga melakukan penipuan dengan cara merekrut anggota baru yang sebelumnya harus mentransfer sejumlah uang sebesar Rp 25 juta.
Menurut Agus, saat ini banyak aksi-aksi penipuan baik itu berupa undian berhadiah, iming-iming memberikan pekerjaan serta aksi-aksi penipuan lainnya yang berujung pada permintaan imbalan.
“Masyarakat harus teliti dan sadar jika ada yang datang untuk menawarkan hal-hal seperti itu, tanyakan yang jelas, baik itu alamat serta kantor resminya,” tuturnya.
Ia memberi contoh untuk masalah rekruitmen Polri, masyarakat langsung menanyakan langsung ke pihak kepolisian, baik di daerah maupun langsung di pusat, sehingga tidak terjadi penipuan. Demikian juga untuk perekrutan bagi anggota TNI.
Sementara itu, Devis D Hatulely (18), warga asal Pulau Seram Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah yang menjadi korban penipuan tersebut mengaku malu untuk pulang ke daerah asalnya karena pasti akan dicemooh oleh masyarakat sekitar karena telah ditipu.
“Saat ini saya bingung harus bagaimana, selain karena tidak ada biaya untuk pulang dan di satu sisi pasti akan dimarahi oleh orang tua dan masyarakat di sana,” tuturnya.
Kabid Humas Agus, menambahkan, saat ini tersangka penipuan tersebut telah ditahan di Polda serta korban-korban tersebut, untuk selanjutnya terus diusut tuntas keberadaan sekelompok tentara gadungan tersebut.
sumber : beritasatu.com