TOTABUAN.CO — Memperingati Hari Kartini, ternyata permasalahan yang berkaitan dengan perempuan masih banyak terjadi. Salah satunya adalah kebebasan seorang perempuan untuk berkecimpung di dunia kerja.
“Meski partisipasi kerja perempuan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun jumlah perempuan yang tidak bekerja dinilai jauh lebih banyak. Dari total seluruh angkatan kerja perempuan, ada 45,56 persen yang tidak bekerja,” Ungkap Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Endang Sih Prati MA, seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (21/4/2015).
Dalam sektor kerja, perempuan harus bisa banyak terlibat. Karena dengan begitu, kaum perempuan juga bisa meningkatkan taraf ekonomi diri dan keluarga serta mendorong kemajuan ekonomi bangsa.
Saat ini, jumlah perempuan yang terhitung sebagai pekerja di Indonesia sebesar 54,44 persen. Sedangkan pria yang masuk dalam golongan pekerja mencapai 84,66 persen. Dari 10 jenis pekerjaan yang dijalani oleh kaum perempuan serta pria, dua di antaranya memberikan upah yang tinggi bagi pekerja perempuan yakni dalam bidang komunikasi dan pelayanan transportasi. Agar kaum perempuan bisa berkontribusi lebih banyak lagi dalam dunia kerja, maka level pendidikan mereka juga harus ditingkatkan.
Sementara itu, menurut Direktur Wahid Institute, Yenny Zannuba Wahid, MPA, penghormatan kepada kaum wanita dimulai dari keluarga. Langkah pertama dimulai dari sosok ayah atau suami dengan menghormati dan menghargai istri dan anak-anak perempuannya.
“Ketika anak perempuan dihormati oleh bapaknya maka ia akan tumbuh meminta hak yang sama dengan suaminya,” tambahnya.
sumber : okezone.com