TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kasus meninggalnya satu tahanan di sel Polres Bolmong mengundang reaksi simpati dari sejumlah kalangan terhadap korban. Tidak sedikit memberikan tanggapan, kalau tahanan wajib untuk dilindungi bahkan harus diberi perawatan jika memang perlu dilakukan. Apaterlebih tersangka sudah diamankan oleh aparat.
Namun begitu, Kapolres Bolmong AKBP William Simanjuntak saat dikonfirmasi sejumlah wartawan membantah kalau Rival meninggal di sel tahanan. “Yang saya dapat informasi kalau korban meninggal di rumah sakit bukan di sel,” kata William saat dikonfirmasi.
Isu kehabisan darah dan terjadi penganiayaan terhadap dua kakak beradik itu, ikut dibantah. Menurutnya, kalau sebelumnya Rival sempat merontak dan memukul pintu sela tahanan.
“Kan sebelumnya dia (Rival red) merontah bahkan sempat memukul pintu sel tahanan. Tapi sempat diamankan lagi. Tapi kalau untuk kondisi korban waktu itu masih sempat dirawat di rumah sakit,” kata William.
Namun, beberapa pertanyaan wartawan yang dilontarkan terkait antisipasi gugatan pihak keluarga, malah disambut dengan canda. “Ngak usahlah dibesar-besarkan. Ini maksudnya apa,” tutup William di ujung teleponnya.
William ketika dikonfirmasi mengaku kalai dia masih berada di Bolmut menghadiri pemakaman anggota Polsek Kaidipang yang tewas terbunuh. Dia mengaku usai pelaksanaan upacara pemakaman akan segera kembali ke Kotamobagu, pungkasnya.
Sementara tersiar kabar, kalau pihak keluarga akan menuntut ke Komnas HAM terkait perlakuan yang dialami anak mereka. Keluarga yang mendengar kabar ini, langsung histeris dan sempat mengatakan, kalau ini tanggung jawab pihak Kepolisian. Bahkan istri Rival, Nurlin Hadju sempat pingsan beberapa kali.
Dari beberapa foto yang tersiar, kondisi Rival bersama adiknya ZJ alias Zan (14), mandi darah di ruang sel tahanan. Kondisi kaki Rival diduga mengalami pendarahan, tapi tak dilakukan perawatan. (Has)
Tantu foto dari dalam Sel noh, pak Kapolres? Jgn tll kamuflase pak, skrg jaman teknologi cpt.