TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Niat Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu untuk memberikan bantuan bagi siswa miskin melalui program anak asuh, ternyata tak semulus yang diharapkan. Masih banyak warga miskin mengaku tak terdata melalui kepala desa dan lurah. Bahkan disejumlah desa dan kelurahan, kepala desa dan lurah ternyata tidak mensosialisasikan program ini ke masyarakat dan cenderung hanya pilih orang saja.
“Saya justru kaget saat baca di media kalau pendaftaran sudah tutup. Padahal selama ini tak pernah diinformasikan oleh kepala desa dan lurah ke warga jika ada program orang tua asuh,” ujar salah satu warga di Kecamatan Kotamobagu Selatan.
Tak jauh beda dikatakan warga lainnya di Kecamatan Kotamobagu Timur.
“Setelah kami datang tanya ke kantor desa, beberapa staf di sana mengatakan jika program ini sudah tutup karena kuotanya terbatas. Yang kami pertanyakan, program anak asuh untuk kalangan kurang mampu, tapi kenapa tidak disosialisasikan,” kata warga lainnya.
Sejumlah kepala desa dan lurah yang dimintai tanggapan terkait program anak asuh ini mengakui jika pemkot memberikan kuota permohonan anak asuh.
Kepala Desa Poyowa Besar I Yandi Mokoagow menjelaskan jika pihaknya memilih beberapa warga yang dirasa kurang mampu untuk ikut program anak asuh.
“Kami dapat surat bahwa kuota hanya 25 anak. Maka saya meminta perangkat desa untuk mendata mereka yang berhak,” kata Yandi.
Hal yang sama dikatakan Lurah Pobundayan, Joel Paputungan.
“Kami sudah masukkan proposal sebanyak 25 anak. Memang ada beberapa warga yang datang untuk memasukkan permohonan tapi karena kuota hanya 25 maka berkas-berkas tersebut kami tahan. Tapi jika ada petunjuk lebih lanjut, kami akan memasukkan lagi,” kata Joel.
Sementara itu, Lurah Gogagoman, Vany Pudul mengakui jika pihaknya sedang mendata anak-anak yang dirasa berhak mendapatkan bantuan.
“Kami sudah meminta perangkat kelurahan untuk mendata secepatnya. Untuk pemasukan berkas akan kami ajukan sebelum batas waktu,” terangnya.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kotamobagu Rio Lombone yang menangani langsung program ini, mengaku sudah banyak menerima keluhan masyarakat terkait dengan pendataan yang dilakukan lurah dan kepala desa.
Menurut Rio, bukan hanya satu, tetapi seluruh desa dan kelurahan sudah dikeluhkan warga.
“Sejak awal sudah diingatkan oleh Ibu Wali Kota dan Pak Sekretaris Kota (Sekkot) bahwa silahkan lurah dan kepala desa mendata dan mengusulkan anak sebanyak- banyaknya. Nanti tim akan memverifikasi kelayakan berdasarkan kriteria ditetapkan. Ada beberapa info yang kami terima, program ini hanya dikalangan tertentu. Tapi betul atau tidak, kami akan kroscek di lapangan nanti,” ujar Rio.
“Jangan sampai program ini tidak tepat sasaran. Itu akan kami evaluasi. Dan perlu saya tegaskan lagi, tim verifikasi di lapangan nanti akan kita libatkan akademisi dan wartawan. Biar benar- benar transparan dan tepat sasaran,” tandasnya.
Ia berharap agar kepapla desa dan luran memasukkan data secepatnya, karena Pemkot hanya menambah waktu pemasukan berkas hingga pekan ini.(Mg3)