TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Anggota komisi V DPR RI Yasti Soeprejo Mokoagow rupanya tak terima terkait dengan pemberintaan media akhir-akhir ini. Dia memberikan klarifikasi, terkait pemberitaan program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) yang diterima warga.
Pada Sabtu (14/12), Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, bahwa akhir-akhir ini perjuangan atas turunnya bantuan ke warga Bolmong Raya mulai dipolitisir.
” Saya heran kok akhir-akhir ini dengan dekatnya hajatan Pemilu, semakin banyak fitnah kita dapat. Sesungguhnya program BSPS banyak daerah yang diperjuangan bukan hanya di Bolmong Raya saja. Tapi heran tidak seperti di Bolmong. Ada apa ? Jangan kemudian lawan politik, orang perorang yang berniat menjatuhkan, kemudian wartawan tidak meminta klarifikasi ke saya. Selama ini saya tidak pernah diminta klarifikasi soal program BSPS,” kata Yasti dihadapan para wartawan.
Keterlibatan kader PAN dalam program BSPS ini didesak oleh waktu. Sebab kementrian sudah mendesak minta data sementara data dilapangan belum siap. “ Ini perlu ingat, bahwa selain memfasiltasi, partai juga turut membantu warga termasuk mengurus KTP, kartu keluarga, surat keterangan dari lurah di kelurahan dan desa itu semua dibantu uang partai, ” kata Yasti.
Sehingga tidak terjadi simpang siur kata Yasti, bahwa bantuan ini adalah uang negara dan ini bukan uang saya. Tapi ketika ini turun ke daerah itu karena berkat perjuangan.
Jadi bukan hanya program BSPS yang diperjuangkan di komisi saya lantas kami dibilang minta-minta uang ke rakyat. BSPS itu uang kecil. Kalau kita mau dana triliun rupiah untuk jalan raya yang kita masukkan ke Sulut. Tapi bisa tanya ke kontraktor, apakah saya minta duit atau tidak.
Maka terkait dengan isu ini, saya tantang teman-teman wartawan. Cek kalau ada caleg atau kader partai yang minta duit lapor ke saya atau lapor ke Polisi tuturnya.
Editor Hasdy Fattah