TOTABUAN.CO, BOLMONG—Warga mulai mengkuatirkan pelayanan medis di Rumah sakit hingga puskesmas di Kabupaten Bolmong. Selang dua hari,dua pasien kehilangan nyawa diduga akibat kelalaian pelayanan petugas medis.
Pertama, kematian pasien Aswar Bobihu (20) warga Gogagaman Kecamatan Kotamobagu Barat minggu (25/8), terjadi di unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang.
Keluarga korban kecewa karena saat korban mengalami luka dan mengalami pendarahan namun terkesan hanya dibiarkan oleh petugas di ruang UGD.
Tak hanya sampai disitu, saat dirujuk di RS Manado korban juga tak dibekali transfusi darah. Sementara luka korban terus mengeluarkan darah sepanjang perjalanan, dan akibatnya pasien lemah akhirnya meninggal.
Lain halnya dengan Ronal Mamonto (32) pasien asal Desa Tadoy Kecamatan Bolaang. Luka Ronal ternyata membusuk dan mengeluarkan nana dan mengalami infeksi tetanus. Ini diakibtakan bekas luka yang sudah dijahit oleh petugas medis di Puskesma Inobonto tak dibersihkan.
“ Saat dibawa ke Puskesmas Inobonto luka pasien tidak dibersihkan secara steril oleh pihak Puskesmas, dan selang seminggu, luka korban mengalami tetanus karena ternyata tak dibersihkan saat dijahit,” kata salah satu keluarga Ronal.
Namun keluarga korban membawa korban ke RSUD Datoe Binangkang untuk melakukan pemeriksaan ulang. Namun , keluarga kaget luka pasien terdapat pasir.
Anggota Dewan Roy Wayong Komisi 3 DPRD Bolmong, mengatakan persoalan pelayanan kesehatan seharusnya diseriusi oleh seluruh tim para medis yang ada di Bolmong.
“ Memang pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Datoe Bhinangkang hingga Puskesmas kurang maksimal. Apalagi persoalan yang ada di RSUD Bolmong. Jangankan pelayanan persoalan kebersihanya sangat tidak baik, ” ujar Wayong dengan kata kesal.
Peliput Hasdy Fattah