KOTAMOBAGU (totabuan.co) – Ada yang menarik ditengah-tengah pasangan Cawali/Cawawali Djelantik Mokodompit – Rustam Simbala (DjelaS) di Lapangan Mongkonai, Kotamobagu, Sulut Senin 10 Juni 2013 lalu. Almarhum Taufik Keimas dinobatkan sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
Meski penobatan tersebut tidak dalam acara khusus, namun sambutan masyarakat atas gelar kepada Ketua MPR RI itu begitu besar. Terlihat saat pengurus Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Sulut, Jendry Keintjem menyampaikan hal tersebut dihadapan puluhan ribu masyarkat.
Penobatan Bapak Pluralisme Indonesia itu menurut Keinjem berdasarkan perjuangan Taufik Keimas atas lahirnya empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesai (NKRI).
“Taufik Keimas sebagai sesepuh PDIP. Kami seluruh kader merasa kehilangan. Sosok beliau banyak memberi kontribusi terhadap negara. Dan hari ini mari kita nobatkan Taufik Keimas sebagai Bapak Pluralisme Indonesia,” kata Keinjem disambut gemuruh suara setuju dari ribuan massa pendukung DjelaS.
Cawali Djelantik Mokodompit yang diusung koalisi Golkar-PDIP yang punya hajat sebelum memulai acara kampanyenya mengajak kepada para pendukung dan seluruh masyarakat menundukan kepala sejenak, mendoakan dan mengenang jaga Almarhum Taufik Keimas.
“Mari kita tundukkan kepala sejenak, mengheningkan cipta atas kepergian Bapak Taufik Keimas. Mari kita doakan, dan mengenang jasa-jasa beliau atas bangsa ini. Dan mengenang beliau sebagai Ketua MPR RI dan Ketua Dewan Penasehat PDIP,” ajak Djelantik dihadapan pendukung yang dihadiri oleh Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung saat itu.
Anggota DPR RI asal Sulut dari Partai Golkar, Aditya Anugerah Moha sebelumnya menilai Almarhum Taufik Keimas sebagai sosok yang patut diteladani, terlebih Taufik dalam mendorong generasi muda. Termasuk Almarhum gigih dan tanpa kenal lelah memperjuangkan nasionalisme.
[tr1/HAS]