TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara mengaku sudah mengantongi raport para pejabat di pemerintahan yang dia pimpin. Selama tiga bulan terakhir, dirinya sudah melakukan penilaian untuk mengevaluasi para pegawai.
“Hari ini, saya sudah bisa ukur. Mana yang matang, tidak matang, setengah matang, mentah setengah mentah. Dengan intensitas pertemuan yang selama tiga bulan terakhir,” ujar Tatong Selasa (4/2) kepada sejumlah wartawan.
Dia memastikan, hasil evaluasi tersebut akan berujung pada pergeseran dan mutasi jabatan.
“Saya mencoba untuk tidak tergesa-gesa. Perhitungan tersebut karena saya kuatir. Rolling yang pertama itu harus berdampak baik,” katanya lagi.
Tatong mengatakan sudah menyusun standar apa saja yang harus jadi kepala SKPD. Selain profesional, para pejabat tersebut harus harus berintegritas, bermoral baik, manajerial yang cakap dan dan harus pandai melakukan loby.
“Kita tak bisa selama mengandalkan APBD. Jadi, selain harus pandai melobi tentang kebutuhan masyarakat juga kepada atas (pemerintah pusat). Jadi selama lima tahun kepemimpinan saya, ada yang dirasakan masyarakat,” kata dia.
Ambil contoh, lanjut dia, masalah kehadiran para pegawai. Padahal kehadiran tersebut juga merupakan satu di antara tolak ukur dalam pelayanan. Dia menyebutkan, banyak pimpinan SKPD yang tidak mempunyai roh sebagai manajer.
“Kantornya saja luar biasa kotor. Bagaimana perintah bisa jalan kalau tidak bisa mebina pegawai. Para pegawai itu harus loyal, profesional dan disiplin,” katanya.
Tatong memastikan, pergeseran dan mutasi jabatan tersebut juga bukan karena suka atau tidak suka. Bahkan, satu parameternya adalah hasil psikotes para pejabat. Pemkot Kotamobagu akan bekerjasama sebuah lembaga untuk melakukan psikotes itu.
“Ini untuk mengukur seluruh kita. Kekuatanya dimana dan supaya tepat menentukan yang tepat. Seorang pejabat mungkin bukan tidak mampu, tapi kita yang salah menempatkanya. Evaluasi, pengamatan dan parameter lainya dilakukan supaya hindari yang keliru,” katanya
Editor Hasdy Fattah