TOTABUAN.CO BOLMONG—Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Yanny Tuuk terus dikritik terkait dengan prestasi kerja selama ini.
Jika sebelumnya kritik pedas kepada ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bolmong ini, soal tidak maksimal menjalankan tugas dalam menjalankan fungsi pengawasan sebagai wakil bupati, kritik kali ini soal jarang masuk kantor.
“ Wakil bupati sudah jarang terlihat di kantor. Pantas tak maksimal menjalankan tugas,” kata Adri Paputungan warga Lolak.
Adri menambahkan, dengan tidak maksimalnya fungsi pengawasan kerja wakil bupati berdampak pada keberadaan pemerintahan daerah termasuk dua kali berturut-turut menerima opini disclaimer.
“ Fungsi pengawasan wakil bupati meliputi pengawasan kedisiplinan PNS, pengeloaan keuangan, termasuk proyek di daerah,” ujar Adri.
“Kan pemerintahan itu kolektif. Bukan hanya bupati saja. Akan tetapi wakil bupati juga bertanggung jawab dengan kondisi daerah. Termasuk bagaimana pengelolaan keuangan daerah agar terus membaik, namun tidak ada perubahan,” tambahnya.
Namun kali ini Wakil Bupati Yanny Tuuk membantah soal itu. Kata dia, jarangnya dia terlihat di kantor, karena sibuk dalam membantu korban banjir di Manado. “ Akhir-akhir ini saya memang jarang terlihat di kantor. Itu karena saya juga berada di Manado,kata Yanny.
Dia sendiri mengaku tak alergi dengan kritik sebab kritik itu penting. Bahkan jika memang ada yang ingisn sampaikan secara langsung, pintu ruangan kantor terbuka lebar untuk menerima warga yang datang, tukas Yanny via telepon yang mengaku sedang berada di Jakarta.
Editor Hasdy Fattah