• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, November 17, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Terkini

Unik, Jam Matahari Jadi Penanda Shalat di Masjid Yogya Ini

Redaksi by Redaksi
19 Februari 2016
in Terkini
0
Unik, Jam Matahari Jadi Penanda Shalat di Masjid Yogya Ini
0
SHARES
24
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

masjid perak kotagedeTOTABUAN.CO-Kotagede, menjadi incaran wisatawan yang ingin berburu perhiasan perak di Yogyakarta. Bangunan-banguanan tempo dulu menjadikan kawasan ini selalu menarik untuk dikunjungi.

Bahkan nuansa peninggalan kerajaan Islam Mataram masih terasa kental di tempat ini. Salah satu buktinya yaitu Masjid Perak Kotagede, yang menjadi tempat bersimpuh sebagian besar pengrajin perak sejak zaman kemerdekaan.

Masjid Perak Kotagede dibangun pada tahun 1940, yang berawal dari ide tiga tokoh pembesar keagamaan di Kotagede yaitu KH Mudakir, KH Amir dan KH Muhsin. Dibangun pada masa perjuangan, membuat halaman Masjid Perak Kotagede menjadi saksi bisu pembekalan dan pelepasan Laskar Hizbullah/Sabilillah menuju medan perang.

Masjid Perak dibangun karena keprihatinan masyarakat sekitar yang melihat penyalahgunaan Masjid Gede.

Pada saat itu, letak Masjid Gede yang berada dalam satu komplek dengan makam raja-raja Mataram, dianggap dapat mengeluarkan hal-hal gaib yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Kemudian, para pengunjung menggunakan komplek masjid sebagai tempat ritual mereka.

Untuk menghindari praktik syirik di tengah masyarakat, maka dibangunlah masjid Perak yang berada di sebelah utara Masjid Agung (Gede) Mataram. Tepatnya, berlokasi di Jalan Mondorakan Kotagede dan berada persis di belakang SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Pembangunan masjid juga untuk menandai kesuksesan Muhammadiyah pada saat itu.

Meskipun berada di kawasan pengrajin perak, ternyata nama masjid diambil dari bahasa Arab ‘Firoq’. Untuk melambangkan kebebasan umat dari pemikiran kotor, kebekuan berpikir pada masa lalu, dan pemisahan tegas kaum reformis terhadap bentuk ikatan kekuasaan agama dari kerajaan Islam dan adat.

Masjid Perak Kotagede mempunyai ruang utama seluas 100 meter. Berbentuk Joglo dengan empat tiang (soko guru) berbentuk bulat agak runcing yang diletakkan di atas umpak berbentuk bulat panjang dan dikelilingi tembok yang membatasi serambi ruangan bagian utara dan selatan. Sedangkan serambi masjid beratap limasan.

Hiasan kaligrafi terdapat di atas pintu utama. Di bagian lain ada juga hiasan kaligrafi yang dimaksudkan untuk menciptakan suasana khusyuk dalam menjalankan ibadah. Mimbar masjid pun masih menggunakan mimbar pertama saat masjid dibangun.

Untuk mengetahui ketepatan waktu salat, masjid memiliki alat yang sangat sederhana berupa jam matahari yang saat ini sudah jarang dijumpai.

sumber:merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

Pemkot Kotamobagu Optimis Raih Piala Adipura di tahun 2016

Next Post

Sekeluarga tewas terbakar di vihara Tangerang karena pintu terkunci

Next Post
Sekeluarga tewas terbakar di vihara Tangerang karena pintu terkunci

Sekeluarga tewas terbakar di vihara Tangerang karena pintu terkunci

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Tiga Kafe di Kotamobagu Terbukti Langgar Aturan
Kotamobagu

Tiga Kafe di Kotamobagu Terbukti Langgar Aturan

by Redaksi
16 November 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Operasi penegakan Peraturan Daerah yang dilakukan Satpol PP Kota Kotamobagu bersama tim gabungan pada Sabtu malam menyingkap...

Read moreDetails
Bupati Yusra Alhabsyi Lepas Atlet Bolmong ke Porprov Sulut 2025

Bupati Yusra Alhabsyi Lepas Atlet Bolmong ke Porprov Sulut 2025

16 November 2025
Tiga Penyuluh Bolmong Raih Penghargaan Kementan RI 2025

Tiga Penyuluh Bolmong Raih Penghargaan Kementan RI 2025

15 November 2025
Kecamatan Lolak Tertinggi dengan Luas Tanam Jagung 

Kecamatan Lolak Tertinggi dengan Luas Tanam Jagung 

15 November 2025
Satpol PP “Sapu Bersih” Pedagang  Kumabal di Pasar 23 Maret Kotamobagu

Satpol PP “Sapu Bersih” Pedagang  Kumabal di Pasar 23 Maret Kotamobagu

15 November 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.