TOTABUAN.CO, BOLTIM—Ketua DPD Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) Chandra Modeong menegaskan ada tiga hal kenapa Saptono Paputungan dicoret dari daftar calon sementara (DCS)
Dari pesan singkat blackberry masenger (BBM) yang dikirim mantan aktivis itu ke totabuan.co ternyata Sapotono sudah diberika deadline waktu hingga 27 Juli dari dua bulan lalu.
Namun kata Chandra hingga kini, terkesan mau diselesaikan.
“ Saptono telah kami coret dari DCS,”tutur Chandra.
Chandra menjelaskan ada tiga alasan kenapa Saptono dicoret dari DCS. Pertama deadline pemasukan kelengkapan administrasi pada 27 juli yakni surat pengunduran diri pribadi dari anggota DPRD dan kader Partai Republikan ternyata hanya memasukan dua suratt yang di foto copy. Sehingga partai menilai Saudara Saptono tidak bersunggung-sungguh dengan partai Hanura.
Kedua, Saptono membuat hubungan antara (DPD Partai Republikan Sulut) dan Hanura terjadi kesenjangan karena komunikasi Saudara Saptono dengan partai asal tidak terjalin dengan baik.
Alasan ketiga kenapa DPC Hanura Boltim tidak lagi mengakomodirnya, itu terkait dengan penetapan tersangka kasus dugaan korupsi dana Makan Minum DPRD Boltim oleh Polres Bolmong.
“ Kami tak mau caleg kami ada persoalan. Apaterlebih perosoalan yang menyangkut kasus dugaan korupsi,”tuturnya.
Saptono sendiri hingga kini masih tercatat sebagai anggota DPRD Boltim aktif dari partai Republikan. Meski secara terang-terangan dirinya sudah berpindah partai Hanura dan maju sebagai caleg.
Namun jumat 26 Juli 2013 penyidik Polres Bolmong akhirnya menetapkan dia bersaa dengan 19 rekannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana makan minum (MaMi) tahun anggara 2011 lalu.
Peliput Hasdy Fattah