TOTABUAN.CO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi markas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sedianya, Jokowi ingin meminta dukungan ulama terkait penolakan grasi hukuman mati pengedar narkoba.
“Kami menyampaikan yang pertama tentang hukuman mati, terutama untuk pengedar narkoba. Mohon pandangannya dari NU,” kata Jokowi usai menggelar pertemuan tertutup di kantor PBNU Jakarta, rabu (24/12).
Menurutnya tak hanya hukuman mati pengedar narkoba, pertemuan pun membahas persoalan radikalisme dan terorisme yang muncul belakangan ini di Indonesia.
“Kedua terkait terorisme dan radikalisme (di Indonesia),” terang dia.
Masih menurutnya, dukungan para kiai diperlukan guna memperkuat kebijakan pemerintah. Hal ini akan mendorong pemerintah mampu bersikap tegas terhadap berbagai persoalan bangsa ke depan.
“Kita memerlukan pandangan-pandangan terutama para kyai dalam hal ini ketegasan ke depan harus diperkuat lagi. Sehingga negara betul-betul memiliki kewibawaan dalam hal ini (kebijakan),” pungkas dia.
sumber : merdeka.com