TOTABUAN.CO, BOLMONG—Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Tapadaka Satu Kecamatan Dumoga Utara Abas Buchari dicopot dar jabatannya. Pencopotan Abas karena, beberapa bulan ini, dia jarang bertugas di sekolah.
Bahkan kepala desa Tapadaka satu Among Kangki menyesalkan sikap sang Kepsek yang mengabaikan tugas sebagai penanggung jawab di sekolah tersebut.
‘’Kami sudah mengusulkan pergantiannya sejak Januari lalu, karena kinerjanya yang tak bagus. Bukan hanya jarang masuk, pengerjaan proyek di sekolah itu juga tidak becus. Itu juga menjadi temuan anggota DPRD yang berkunjung ke Tapadaka,’’ kata Among.
Senin 19 Agusutus 2013 seluruh murid SDN Tapadaka I mogok tidak masuk sekolah. Ini karena kekesalan orang tua karena murid di sekolah itu tidak difasilitasi hadir di upacara 17 Agustus, ikut pawai karnaval yang biasanya digelar pasca upacara.
‘’Mulai senin, semua murid mulai mogok masuk sekolah karena kecewa. Kami sudah laporkan ke diknas, kalaupun kepsek itu tidak segera diganti proses belajar mengajar akan terganggu,’’ kata Among.
Beberapa waktu lalu sejumlah legislator menelusuri langsung laporan warga Tapadaka I.
“Setelah kami melihat langsung, pelaksanaan proyek di sekolah ini memang tak becus. Ada penyelewengan, karena anggaran tahun 2012,tapi hingga saat ini belum selesai,’’ kata Tenti Golasik personil komisi I Dekab Bolmong.
Menurut warga, beberapa waktu lalu Kadis Diknas Bolmong Hamri Manoppo pernah datang melihat kondisi sekolah ini, dan juga mengakui kualitas kerja rehab sekolah itu sangat jelek.
Peliput Hasdy Fattah