TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Rencana pemindahan pedagang ke Pasar Serasi ke Pasar Genggulang, menuai polemik para pedagang. Polemik tersebut hingga berujung aksi demo di kantor DPRD Kotamobagu Senin 28 Maret 2022.
Aksi demo tersebut, karena para pedagang beralasan, pendapatan mereka berkurang setelah pindah. Terlebih saat ini menghadapi bulan Ramadan.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kotamobagu Syarif Mokodongan, wacana pemindahan pedagang ke pasar Genggulang, perlu kajian yang matang oleh pemerintah.
Syarif menegaskan, jika alasan pemindahan pedagang ke pasar Genggulang, tidak dalam rangka untuk menghapus status pasar Serasi yang ada di Kelurahan Gogagoman.
“Wacana pemindahan pedagang hanya karena alasan renovasi saya rasa perlu pertimbangan. Terlebih saat hadapi bulan Ramadhan,” katanya.
Selain itu Syarif menegaskan, ketika direnovasi, jangan kemudian status pasar Serasi dihapus.
“Yang perlu ditegaskan di sini, jangan ketika selesai direnovasi, kemudian menghapus status pasar Serasi,” tegasnya.
Kendati begitu, wacana pemindahan para pedagang ke pasar Genggulang belum dilakukan saat ini. Para pendagang tetap akan berjualan di tempat biasa.
Aksi demo di Kantor DPRD itu kebanyakan para pedagang ikan. Di hadapan para anggota DPRD, mereka mengemukan alasan untuk pindah.
“Yang pasti ketika kami pindah, jelas akan rugi. Karena tidak ada pembeli di Pasar Genggulang,” ujar sejumlah pedagang.
Mereka bersyukur DPRD bisa memfasilitasi terkait penolakan mereka saat datang ke Kantor DPRD.
“Dengan adanya pertemuan ini bisa ada solusi,” ujar Iwan Mopangga salah satu pedagang ikan. (*)