TOTABUAN.CO BOLMONG–Pihak komisi III DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) akan segera memanggil direktur rumah sakit terkait dengan rujukan kepada warga miskin hanya karena alasan kehabisan benang jahit.
” Akan kita panggil Dirutnya. Dan ini tidak boleh dibiarkan,” ucap Ketua Komisi III DPRD Bolmong Chairun Mokoginta Senin (23/12).
“Ini persoalan yang serius kemudian ada unsur pengabaian yang dilakukan pihak rumah sakit.Direktur utama dan jajaran manajemen di rumah sakit itu akan kita hearing,” tambah dia.
Dia mengaku banyak mendapat laporan masyarakat soal sikap manajemen Datoe Binangkang dalam memperlakukan pasien yang memiliki tingkat kemampuan ekonomi rendah, tutur Chairun.
Kasus yang terus dilakukan pihak rumah sakit bukan baru kali pertama. Beberapa waktu lalu, seorang pasien yang akan melahirkan, terpaksa di rujuk ke RS Monompia karena alasan RSUD Datoe Binangkang kehabisan obat bius.
Kali ini yang menimpa warga Kopandakan satu Kecamatan Kotamobagu Selatan saat akan melahirkan di RSUD itu. Pasien itu yang rencananya akan dioperasi tapi terpaksa di rujuk ke rumah sakit swasta karena alasan kehabisan benang jahit.
Padahal, para dokter yang melakukan operasi di RS Monompia, adalah para dokter yang bertugas di RSUD Datoe Binangkang. Dari informasi yang didapat, ada bisnis yang dilakukan saat emergency.
Dalam sekali operasi di RS Monompia, pasien harus mengeluarkan biaya sebesar tujuh juta lebih, dan para dokter yang menangani operasi itu, mendapat dua jutaan perorang.
Editor Hasdy Fattah