Kotamobagu (totabuan.co)—Alasan kehabisan obat bius yang diutarakan para dokter di rumah sakit Datoe Binangkang saat akan melakukan operasi , membuat sejumlah angota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mempertanyakan soal dana yang disediakan.
“ Inikan aneh, lantas kemana dana yang telah disiapkan oleh pemerintah lewat APBD dan APBN untuk pengadaan obat. Jika memang pihak rumah sakit harus beralasan kalau selalu kehabisan obat bius,”kata anggota komisi III Alfian Pobela.
Pobela mengkuatirkan jangan-jangan ada upaya untuk mencari keuntungan yang sengaja dilakukan para dokter kepada warga miskin saat masuk rumah sakit itu. Secara logis kata dia, dana yang disediakan untuk pengadaan obat jelas selalu diprioritas demi untuk pelayanan kepada masyarakat. Namum, kenyataan pelayanan yang dilakukan pihak rumah sakit justru sangat tidak masuk akal dan selalu membuat rujuk ke rumah sakit swasta.
“ Harusnya kan kalau itu bersifat rujukan, mestinya pihak rumah sakit merujuk ke rumah sakit pemerintah, bukan ke rumah sakit swasta. Namun kenyataan selalu di rujuk ke rumah sakit swasta dan itu jadi langganan,”terangnya.
Dia berjanji, jika memang sejumlah dokter beralasan kehabisan obat bius akan turun untuk melakukan investigasi . Sebab banyak kejadian jika untuk merawat masyarakat miskin banyak alasan yang dikeluarkan para oknum dokter. Bahkan dari beberapa informasi ,ada indikasi dugaan permainan bisnis yang dimainkan oleh para dokter kepada pasien. Apaterlebih pasien miskin.
“ Kita berencana akan melakukan investigasi. Bahkan siap untuk melakukan hearing dengan direktur rumah sakit guna mempertanyakan kinerja para dokter,”tukasnya.
(tr02/has)