TOTABUAN.CO BOLTIM—Persoalan tapal batas di dua kabupaten yang bertetangga yakni Kabupaten Minahasa Tenggaran (Mitra) dan Kabupaten Bolmong Timur (Boltim), nampaknya belum selesai. Batas wilayah yang menjadi sengketa di dua kabupaten yang baru mekar itu, hingga kini belum jelas.
Bahkan dari sengketa itu, bakal berdampak pada wacana pemekaran Propinsi Bolaang Mongondow Raya (PBMR). Pun dari sejumlah pertemuan antara dua kepala daerah yang difasilitasi oleh Gubernur, terdapat kesepakatan terkait titik koordinat. Dimana batas wilayah itu, terdapat di sungai Buyat.
Bupati Boltim Sehan Ladjar sendiri beberapa waktu lalu menyatakan, soal tapal batas telah menyerahkan sepenuhnya kepada tim kerja Pemprov. Namun kata Bupati , asalkan soal titik koordinat tidak merugikan dua pihak.
“ Sudah diserahkan kepada Pemprov. Asalkan tidak ada yang dirugikan. Soal titik koordinat nanti ada Bakorsultanal yang akan melakukan kajian serta pendapalaman,” kata Bupati.
Namun disatu sisi, belum jelasnya batas wilayah dua daerah itu bakal menjadi hambatan terkait dengan wacana pemekaran propinsi.warga yang tinggal di Desa Buyat rupanya gerah dengan belum jelasnya soal batas wilayah. Mereka mendesak agar dua pemerintah yang bertetangga itu secepatanya menyelesaikan sengketa tersebut, ucap Rustaman Paputungan warga Buyat.
Rustaman menegaskan, jika sengketa ini belum selesai otomatis cita-cita rakyat Bolaang Mongondow Raya bakal kandas. Sebab yang pasti kata Rustaman, dari aspek administratif, kepastian soal tapal batas sangat menentukan.
Editor Hasdy Fattah