TOTABUAN.CO BOLMONG – Pengembangan Koperasi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus menyusut. Saat ini, koperasi yang masih aktif tinggal berkisar seratus koperasi dari dua ratusan lebih koperasi.
Kepala Bidang (Kabid) Usaha Kecil Menengah (UKM) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bolmong, Malpin Diko, mengaku sebelumnya terdapat 200 lebih koperasi di Bolmong. Namun, tinggal seratus koperasi yang masih aktif.
Pihkanya terus mencari penyebab menyusutnya jumlah koperasi di Bolmong. Setelah dikaji, penyebab utama berhenti beroperasinya sebuah koperasi karena persoalan internal di mana banyak pengurus yang berpikir bahwa koperasi adalah milik sendiri.
“Paradigma itu yang coba kita rubah bahwa koperasi adalah milik bersama bukan milik individu,” kata Malpin, Senin (27/1).
Meski tidak ada alokasi anggaran dari daerah untuk koperasi, harusnya kata Malpin, koperasi harus tetap jalan. “Kan ada dana setoran pokok para anggota. Selain itu koperasi memiliki sertifikat modal usaha,” ujarnya.
Ia mengakui selama ini koperasi hanya berharap bantuan dana dari Kementerian Koperasi. “Tahun lalu ada empat koperasi yang mendapat bantuan masing-masing satu koperasi mendapat Rp50 juta,” ucapnya.
Untuk bantuan serupa tahun ini, piahknya masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) pengajuan proposal dari daerah.
Editor Hasdy Fattah