TOTABUAN.CO BOLSEL–Pasca bencana banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), kini muncul persoalan baru.
Sejumlah desa mulai alami krisis air bersih seperti halnya di Kecamatan Pinolosian Tengah (Pilteng) dan Pinolosian Timur (Pintim) Sejak rabu pekan lalu masyarakat yang tinggal di dua kecamatan itu, mengeluh karena mulai sulit mendapat air
bersih. Warga terpaksa harus menggunakan air hujan dan air sungai untuk keperluan mandi dan mencuci bahkan hingga masak.
Seperti yang dialami Yanto warga Tobayagan, dia rela jalan ratusan meter ke desa tetangga untuk mengambil air untuk
keperluan masak dan mandi istri dan tiga orang anaknya.
“ Saya ambil air jalan sampai ratusan meter. Itu hanya untuk cuci,masak dan sebagian untuk mandi buat istri dan anak saya,”tutur Yanto.
Namun kata dia bila stok air bersih habis, tak jarang dirinya terpaksa harus mengambil air di sungai yang masih berwarna kecoklatan itu untuk mencuci pakaian dan mandi.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemda Bolmong Selatan, Daan Mokodompit mengatakan, hingga kini pihaknya masih terus melakukan pengawasan dan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penyediaan makanan dan minuman bagi para korban banjir. Namun pihaknya agak kesulitan mengunjungi desa-desa terpencil laninya yang menjadi korban banjir karena akses jalan menuju kedesa tersebut terkena longsor,apalagi saat musim penghujan.
Peliput Rahman Rahim
Editor Hasdy Fattah