TOTABUAN.CO, KOTAMOBAGU—Kepala Kelurahan Gogagoman Mahmud Sulaeman mengatakan, sebelum mendengar kabar kobrna meninggal, dia masih melihat korban sempat sholat shubuh secara berjamaah.
“ Saya sempat lihat Pak Rahmat sholat Subuh,”tuturnya.
Kata Mahmud korban dikenal sangat baik, bahkan seringkali sholat lima waktu di mesjid. Namun tiga bulan belakangan, korban agak kelihatan sakit.
“ Kami sering ketemu. Biasanya selesai sholat,”tambahnya.
Hal serupa pula dikatakan Yani warga gogagoman. “Biasanya korban rutin sholat subuh dan setelah itu mengantar anaknya ke sekolah,” tambah Yani.
Namun pagi ini dia tak kelihatan. Bahkan motor yang biasa mengantar anak ke sekolah masih terparkir di dalam rumah.
“ Kami kaget mendegar Pak Rahmat meninggal gantung diri,” ungkap Yani.
Diduga korban mengalami sakit sehingga dia nekat menghabiskan nyawanya dengan cara yang tak wajar.
Peliput Rahman Rahim
Editor Hasdy Fattah