TOTABUAN.CO BOLSEL—Sekira 60 orang tenaga honorer Kategori dua (Honda K2) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang tidak lulus Selasa (18/2) mendatangi kantor bupati yang berada di pucak Panango.
Kedatangan mereka, untuk mempertanyakan status mereka yang tidak lulus. Sampai di kantor bupati, Iwan Musa yang meminpin puluhan tenaga honor itu, bermaksud menemui bupati. Namun secara kebetulan bertemu dengan Kaban BKDD, Risnawati Mantang di depan ruangan bupati. Sontak saja, suasana sempat menegang, massa berteriak mempertanyakan soal kelulusan Honda K2. Menurut Iwan, mereka mempertanyakan batasan usia 35 tahun sampai 45 tahun yang diprioritaskan diangkat sebagai CPNS
“Kami menduga ada permainan oknum di BKDD dengan tanaga Honda K2,” kata Iwan.
Hal senada dikatakan Hairun Ointoe, ada yang tidak wajar dari 167 Honda K2 yang sudah dinyatakan lulus. “Orang tak pernah honor tiba-tiba lulus, sedangkan kami yang benar-benar honor tidak diakomodir, ” tambah Ointoe.
Diungkapkan Ointoe, terindikasi ada Honda K2 yang tidak ikut tes tapi justru lulus.”Data-datanya sudah kami sampaikan ke Sekda,” terang Ointoe lagi. Terkait masa sangahan saat pengumuman verivikasi berkas waktu lalu, menurut Ointoe bukan tidak dilakukan tapi saat itu tidak tahu data-data Honda K2 yang diumumkan.
“Kami ingat ada oknum BKDD mengatakan, kalau honor yang ikut ujian tak usah beri sangahan. Yang penting nama kalian masuk di Honda K2,” terang Ointoe.
Kepala BKD Risnawati Mantang mengatakan, pihaknya masih akan memperjuangkan ke pemerintah pusat soal hal tersebut. Bahkan Sekda, Tahlis Galang sendiri mengaku akan melakukan penelitian kembali nama-nama yang lulus. Sebab sesuai aturan minimal harus lima tahun sebagai honor. “Kalau ada yang terindikasi memalsukan dokumen akan kita coret,” janji Tahlis.
Editor Hasdy Fattah