TOTABUAN.CO BOLMONG — Sejumlah investor mulai merelokasikan prabrik mereka datang ke Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi Utara.
Kedatangan mereka ke Bolmong dibawa bendera PT Kawasan Industri Mongondow (KIMONG) untuk membangun sejumlah pabrik. Salah satunya yakni pabrik daur ulang plastik.
Untuk pabrik daur ulang plastik, tahap awal akan menyerap tenaga kerja kurang lebih 30 ribu orang.
Direktur PT KIMONG Ir Martinus mengatakan, untuk perekrutmen tenaga kerja awal, dibutuhkan yakni khusus dibidang perencanaan. Mereka akan bekerja dalam rangka proses pembangunan pabrik. Setelah proses pembangnan pabrik sedang berjalan, pihaknya perlahan mulai merekrut tenaga kerja.
“Sambil proses pembangunan pabrik jalan, penyerapan tenaga kerja sudah kita lakukan. Mulai khusus dibidang perencanaan, hingga karyawan bagian produksi,” kata Martinus usai pertemuan dengan jajaran Pemkab Bolmong Kamis 23 Juni 2022.
Proses pembangunan pabrik daur ulang plastik, saat ini tinggal menunggu perizinan selesai. Dipastikan, proses awal tiang pancang, akan dihadiri Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Menurutnya penyerapan tenaga kerja tahap pertama,kurang lebih 30 ribu orang yang dipekerjakan. Mereka akan direkrut disetiap desa yang ada di Bolmong.
Tidak hanya satu pabrik yang akan beroperasi di Bolmong, diperkirakan ada puluhan pabrik yang akan beroperasi di Bolmong, dan membutuhkan tenaga kerja kurang lebih 110 ribu orang.
Dari total 2 Triliun dana investasi, sudah ada 160 miliar investasi dalam negeri yang terealisasi.
Penjabat Bupati Bolmong Limi Mokodompit mengatakan, pemerintah terus memberikan kemudahan proses pengurusan izin bagi investor untuk berinvestasi di Sulut khususnya di Bolmong. Dengan memberikan kemudahan serta dukungan kedatangan investor ke Bolmong akan menambah keyakinan kepada mereka.
“Ini harus dikawal. Saya berharap masyarakat mendukung masuknya investor ke Bolmong,” kata Limi.
Para investor yang akan masuk ke Bolmong bergerak dipelbagai bidang usaha. Mulai pertanian, perikanan, perkebunan dan kelautan serta bidang usaha lainnya.
Terbukti, sudah ada 160 miliar investasi dalam negeri yang terealisasi. Ini menggambarkan bahwa upaya Pemprov Sulut terus berusaha, agar investasi yang masuk ke Sulut khususnya ke Bolmong, akan memberikan multiplayer efek kepada masyarakat.
Limi optimis kedatangan investor bisa mengerekan pertumbuhan ekonomi di Sulut khususnya di Bolmong. Ia menyambut baik kedatangan investor dan meminta dukungan masyarakat. Ia juga berharap Bolmong menjadi pilihan bagi para investor jika dibandingkan dengan daerah lainnya.
Sebelumnya Direktur Wilayah III Kedeputian Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementrian Investasi/ BKPM Sri Moertiningroem sudah melihat sekaligus mengecek dokumen RTRW yang ditetapkan sebagai kawasan industri.
Menurutnya lokasi yang akan ditempati PT Kimong sudah memiliki peruntukan tata ruang yang sesuai.
Dia menjelaskan, investasi PT Kimong untuk masuk ke Kabupaten Bolmong sudah sejak 2019 lalu.
Selain itu katanya, masuknya PT Kimong di Kabupaten Bolmong salah satunya yakni membuka lapangan pekerjaan bagi warga Bolmong dan bagi warga Bolaang Mongondow Raya (BMR) pada umumnya.
Bupati Bolmong Yasti Sepredjo Mokoagow yang ikut mendampingi kungjungan tersebut menyatakan, sudah sejak 2019 lalu keinginan para investor untuk datang ke ke Kabupaten Bolmong. Namun hanya karena terhalang dengan Covid 19.
Selain itu kata YSM julukan Yasti Soepredjo Mokoagow, pemerintah daerah sejak 2019 sudah mulai membahas revisi tata ruang. Di mana sebagian Kecamatan Lolak ditetapkan sebagai wilayah Industri.
Meski terkendala anggaran karena refocusing karena Covid 19, tetapi pemerintah tidak tinggal diam.
Menurut YSM, tidak hanya di kawasan industri saja yang direvisi, akan tetapi di semua wilayah kecamatan untuk disesuaikan.
“Kalau sudah diparipurnakan soal tata ruang, tentu akan memudahkan Kementrian Investasi BKPM untuk menerbitkan semua perizinan,” katanya.
YSM menegaskan, saat ini lahan untuk dijadikan kawasan industri tidak ada masalah lagi. (*)