TOTABUAN.CO — Anggota Komisi VI DPR Fraksi Hanura M Farid Alfauzi menyebut Menteri BUMN Rini Soemarno lebay. Cibiran itu ditujukan karena keputusan Rini melarang semua jajaran direksi BUMN untuk mengikuti rapat dengar pendapat dengan DPR.
“Bu Rini enggak cerdas. Kita rapat dengan jajaran direksi-direksi dengan agenda RDP enggak boleh sama Bu Rini, menurut saya Bu Rini lebay,” kata Farid kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/11).
Politisi Hanura itu memastikan alat kelengkapan dewan dan komisi-komisi di DPR sudah terbentuk semuanya. Dia memastikan dualisme di DPR juga sudah berakhir.
“Kan aneh, mungkin dia salah persepsi, mungkin komisi-komisi di sini dikira masih ribut. Padahal semua fraksi sudah menyerahkan, kita sudah agendakan rapat,” jelasnya.
Apa yang dilakukan Rini, tegas Farid, tentu sangat mengganggu kinerja anggota dewan khususnya Komisi VI DPR.
“Kemarin agendanya RDP dengan direksi Garuda dan Krakatau Steel, mereka tak berani hadir karena dilarang sama Bu Rini,” imbuhnya.
Sedangkan terkait larangan Presiden Joko Widodo terhadap menteri-menterinya agar tidak menghadiri rapat dengan DPR, menurut Farid, tidak berlaku bagi jajaran direksi. Tidak ada yang terganggu bila setingkat direksi BUMN hadir dan melaksanakan rapat dengan DPR.
“Oke, Bu Rini enggak hadir ya enggak apa-apa, enggak hadir, ternyata direksi diundang enggak hadir. Kalau kemudian tim teknis dibawa ke ranah politik enggak bagus ini,” tandasnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo melarang menteri-menteri hadir dan rapat dengan DPR untuk sementara waktu. Apa yang dilakukan menteri dengan melarang jajaran direksi tentu merupakan turunan instruksi dari Jokowi. Hal ini merupakan buntut bergulirnya hak interpelasi DPR yang bakal dilayangkan terhadap Presiden Jokowi atas kenaikan harga BBM bersubsidi.
sumber : merdeka.com