TOTABUAN.co Kotamobagu – Walaupun terdapat perbedaan dalam permulaan Ramadan, namun tak mengurangi kekhidmatan warga Kotamobagu untuk beribadah.
Warga muslimin yang mulai melaksanakan puasa pada Rabu 10 Juli 2013 tampak berduyun-duyun melaksanakan Sholat Tarawih Selasa 9 Juli 2013 malam.
Masjid-masjid di Kotamobagu seakan tak mampu menampung para jamaah yang melaksanakan ibadah Tarawih.
Hal itu juga terlihat di Masjid Assyuhada, Kelurahan Kotobangon. Masjid yang hanya bisa menampung 100 orang seakan tumpah-ruah. Sebagaian orang terpaksa salat di halaman masjid.
Sebelum prosesi ibadah, Haji Salilo, Imam Masjid Assyuhada, memberikan wejangan tentang makna Ramadan. Dia juga mengingatkan agar jamaah senantiasa menjaga kerukunan antar umat beragama. Salilo juga menyentil agar perbedaan awal Ramadhan dijadikan sebagai ksanah menuju kekhusukan dalam menjalankan ibadah puasa.
Sebagian muslimin lainnya di Kotamobagu sudah mulai melaksanakan shaum Ramadan, Selasa ini. Mereka juga mulai melaksanakan ibadah Salat Tarawih pada Senin 8 Juli 2013) malam. Seperti terlihat di Masjid Darul Arqam yang terletak di Kompleks SMK Muhammadiyah, Kelurahan Gogagoman.
Pimpinan Muhamadiyah Kotamobagu Syahri Malomis mengharapkan perbedaan perhitungan awal Ramadan tidak menimbulkan pertentangan dan kebingungan masyarakat. “Yang terpenting, kita jaga toleransi. Perbedaan ini jangan dijadikan masalah. Dan yang lebih penting adalah sama- sama menjalankan keyakinan,” kata dia.
Peliput Hasdy Fattah