TOTABUAN.CO — Seorang pria dua anak di Dusun Pattingngaloang, Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, nekat mengakhiri hidupnya dengan racun serangga. Korban diduga stres akibat penyakit yang diidapnya tak kunjung sembuh pasca-kecelakaan lalu lintas yang menimpanya beberapa bulan yang lalu.
Saharuddin (32) diketahui mengalami kelumpuhan pasca-kecelakaan lalu lintas yang menimpanya beberapa bulan lalu. Korban pertama kali ditemukan tewas oleh orangtuanya, Daeng Ugi, Senin (3/11/2014) sekitar pukul 06.00 Wita.
Orangtua korban kemudian memberitahukan istri korban, Uni (30), perihal suaminya yang sudah tak bernyawa lagi. Istri korban yang datang kemudian menemukan kemasan botol racun serangga yang diduga ditenggak oleh korban.
Sebelumnya, orangtua serta istri dan kedua anak korban sengaja menginap di rumah kerabatnya lantaran sejak beberapa hari terakhir korban kerap mengamuk lantaran stres setelah kedua tangannya tak lagi berfungsi dan tak lagi mampu melakukan aktivitas kesehariannya sebagai petani pasca-kecelakaan lalu lintas yang menimpanya sejak sembilan bulan lalu.
“Dari kemarin memang mengamuk dan mau bunuh diri, makanya kami semua bermalam di rumah keluarga,” kata Uni, istri korban.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), tetapi jasad korban langsung langsung disemayamkan untuk selanjutnya dikebumikan sekira pukul 13.00 Wita setelah pihak keluarga menolak dilakukan otopsi jenazah.
Selanjutnya, pihak kepolisian membuatkan surat pernyataan penolakan otopsi yang ditandatangani oleh pihak keluarga, kepala desa, serta aparat kepolisian.
“Diduga stres akibat penyakit dan keluarga menolak melakukan otopsi, jadi kami buatkan surat pernyataan,” jelas Iptu Abdul Rahman, Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor (Kanit Reskrim Polsek) Bajeng.
sumber : kompas.com