TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Usulan pemekaran daerah yang masuk di komisi II, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) soal pemekaran daerah, mulai dilakukan pembahansan tahap satu. Rancangan undang-undang (RUU) disetujui oleh sembilan fraksi di DPR. Yakni FPD,FPG, FPDI FPKS, FPAN, FPPP, FPKB, F.Gerindra, F.Hanura.
Dari total 65 daerah yang diusulkan untuk menjadi daerah otonomi baru (DOB), termasuk usulan Provinsi Bolaang Mongondow Raya (PBMR) juga diterima dan masuk dalam pembahasan pada tahap selanjutnya.
Divisi sosalisasi dan penggalangan masa PBMR Chandra Modeong saat dihubungi kamis (24/10) usai menyaksikan pembahasan mengatakan, unuk tahap pertama usulan PBMR telah disetujui oleh Sembilan fraksi di DPR. Untuk selanjutnya masih akan diserahkan ke pemerintah melalui mentri dalam negeri (Mendgari).
“ Alhamdulillah, PBMR disetujui. Ini nantinya masih akan dibahas pada tahap kedua, setelah hasil paripurna yang diserahkan ke pemerintah dikembalikan lagi ke DPR ,“ kata Chandra.
Dari 65 DOB yang diusulkan dan diterima untuk dibahas pada tahap kedua, PBMR masuk di uturan ke 62. Namun, persoalan urutan tak menjadi masalah. Sebab, untuk DOB kabupaten kota yang masuk ke komisi II, ada 56 daerah. Sedangkan untuk provinsi ada 8 DOB.
“ Masyarakat diminta terus untuk mensuport PBMR. Panitia juga akan terus berupaya, guna terwujudnya cita-cita rakyat Bolaang Mongondow Raya,”tuturnya.
Untuk pembahasan selanjutnya, masih menungguh waktu. Sebab pembahasan tahap dua, DPR masih akan menugguh pengembalian RUU yang diserahkan ke Mendagri.
Optimismenya untuk PBMR, usulan yang diserahkan ke Komisi II, sama sekali tidak ditolak oleh sembilan fraksi. Sehingga, langkah menuju provinsi baru akan semakin terbuka jika support dari semua elemen masyarakat Bolaang Mongondow Raya terus dilakukan.
Dari paripurna tahap satu, dihadiri oleh semua kepala daerah. Termasuk para pimpinan DPRD, tokoh masyarakat Bolmong Raya di Jakarta, para mahasiswa bahkan ada yang rela nonton di luar karena ruang sidang full. Sebab, bukan hanya dari Bolmong Raya yang hadir, melainkan hadir juga semua elemen masyarakat dari 64 daerah.
Editor Hasdy Fattah