KOTAMOBAGU (totabuan.co) – Pungutan terhadap 250 pedagang di Pasar Serasi Kotamobagu, Sulawersi Utara (Sulut) mendapat perhatian serius dari Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kotamobagu Denny Mokodompit yang meminta pemerintah segera mengambil alih pasar tersebut.
“Pasca terjadi pergantian ketua ADA INDE (Asosiasi Pedagang Pasar Inpres Tradisional Serasi), pedagang serasi terus mempertanyakan keuangan ADA INDA yang tidak jelas penggunaannya. Seperti uang keamanan, kebersihan dan iuran asosiasi masing-masing 6 ribu per hari,” kata Denny Mokodompit dalam rilis dikirim ke totabuan.co, Kamis 9 Mei 2013.
Bekas juru bicara ADA INDE ini mengatakan, iuran yang dikumpul setiap hari hingga Rp 1.5 juta dari 250 pedagang tidak jelas asal muasalnya. “Kali jo selama lebih 2 tahun, so brapa yang terkumpul dan dikemanakan. Semua nda jelas,” kata mantan Anggota DPRD Kotamobagu ini.
“Dari keluhan itu, selaku ketua DPD APPSI Kotamobagu, saya meminta agar Pemkot segera mengambil alih pengelolaan Pasar Serasi,” terangnya.
Denny lebih lanjut mengatakan menjamin, pedagang serasi akan terima jika pemkot segera ambil alih pengelolaan pasar saat ini.
“Pedagang hanya akan menolak jika di relokasi. Jika Pemkot relokasi pedagang kemudian lahan pasar di jadikan Hypermart, dipastikan pedagang akan melawan. Tapi sekarang rencana itu sudah dibatalkan, maka silahkan Pemkot kelolah lagi,” pinta Denny yang belum sebulan mendapat posisi Ketua DPD APPSI.
(tr01/has)