TOTABUAN.co, Jakarta – Organisasi Masyarakat (Ormas) Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1434 Hijriah jatuh pada 9 Juli. Ketetapan itu berdasarkan Hisab yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Penetapan tersebut ditandatangani oleh Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Sekretaris umum PP Mummadiyah Danarto, seperti tertuang dalam Maklumat No.04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijah 1434 H pada 23 Mei.
“Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menyepakati bahwa 1 Ramadan jatuh pada 9 Juli,” kata Sekretaris Pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM) Nadjib Hamid di Surabaya, Kamis 16 Juni 2013 lalu.
Nadjib menjelaskan, pada tahun ini terdapat potensi perbedaan dalam penetapan awal Ramadan. Dia menjelaskan, meski berpotensi ada perbedaan dengan pemerintah, namun penetapan Hari Raya Idul Fitri akan terjadi persamaaan.
“Ada potensi tidak sama di awal puasa, namun tidak perlu ada perdebatan,” katanya.
Sementara, ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Oman Fathurahman menjelaskan, ijtimak menjelang Ramadan 1434 H terjadi pada hari Senin Pon, 8 Juli 2013 M, tepatnya pukul 14:15:55 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( + : : -07? 48, dan (,: 110 derajat 21, BT ), 0 derajat 44? 59?.
Berbeda dengan hasil pleno Kementarian Agama Sumatera Utara (Sumut) dilansir http://sumut.kemenag.go.id, Penetapan awal dan akhir Ramadhan 1434 H/2013M, Jadwal Imsakiyah 1434 H/2013 M dan Jadwal Sholat tahun 2014 untuk 28 kabupaten/kota se Sumatera Utara, diprediksi secara hisab bahwa hari Rabu tanggal 10 Juli 2013 adalah awal Ramadhan 1434 H/2013M, sedangkan 1 Syawal 1434 H/2013 M jatuh pada hari Kamis tanggal 8 Agustus 2013.
Dalam keterangannya Ketua BHR Sumut H.Arso,SH,S.Ag,M.Ag mengatakan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2013 berdasarkan pada Ijtimak awal Ramadhan 1434 H terjadi pada hari Senin tanggal 08 Juli 2013 M pukul : 4j 14m 05d WIB. Ketika matahari terbenam pada hari terjadinya ijtimak, di seluruh Indonesia tinggi hilal antara : -000 47’ 19” s.d. +000 16’ 51” (belum memenuhi kriteria imkan rukyat +20).berdasarkan pada ikmal Sya’ban 1434 H.
Sedangkan 1 Syawal 1434 H jatuh pada hari Kamis tanggal 08 Agustus 2013 M berdasarkan ijtimak awl Syawal 1434 H terjadi pada hari Rabu tanggal 07 Agustus 2013 M pukul : 04j 50m 33d WIB. Ketika matahari terbenam pada hari terjadinya ijtimak, di seluruh Indonesia tinggi hilal sudah berada di atas ufuk antara : +010 59’ 45” s.d. +030 23’ 09” (telah mencapai kriteria imkan rukyat +020). Berdasarkan pada kriteria imkan rukyat.
Editor: Eka Pratama