Boltim (totabuan.co) – Sejumlah Guru di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mempertanyakan pembayaran Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) selama dua bulan. Mulai dari Januari-Februari 2013, TKD para PNS ini belum mereka nikmati.
Ketua PGRI Boltim Nus Mokoginta saat dikonfirmasi mengatakan, para guru mengeluhkan soal belum dicairkan TKD. Mereka berharap ada tindaklanjut dari dinas terkait.
“Guru-guru di Boltim melalui PGRI berharap agar TKD ini dapat segera dibayarkan, apalagi para guru beberapa hari kedepan akan fokus pada pelaksanaan UN (Ujian Nasional),” ungkap Mokoginta.
Dia menghimbau kepada para guru untuk tetap menjaga kualitas dan mutu kerja meski TKD belum disalurkan. “Jangan jadikan ini (pembayaran TKD) untuk mengendorkan pelayanan pendidikan. Para guru harus tetap fokus mengajar terlebih sudah menghadapi Ujian Nasional tahun ini.
Kami PGRI percaya pemerintah selalu memperhatikan (nasib) para guru,untuk pemberian TKD ini kami memberi apreasiasi kepada pemerintah kabupaten Boltim,” terangnya.
Sementara itu Kepala Diknas Boltim Husain Mamonto saat dikonfirmasi mengatakan,tunggakan pembayaran TKD para guru penerima TKD di Boltim berjumlah lebih dari 600 orang dengan total anggaran selama dua bulan (Januari-Februari) berjumlah RP 1,4 miliar. Namun dia berjanji akan segera membayar.
“Secepatnya akan dibayarkan. Selasa besok (9/4/13) dananya akan diambil dan penyalurannya kita upayakan secepatnya, mungkin dalam minggu ini,” terang Husain. Pembayaran TKD guru tidak seragaman. Untuk guru sertifikasi mendapat TKD senilai Rp 250 ribu per bulan. “Sedangkan untuk guru non sertifikasi Rp 750 ribu per bulan. Kami upayakan dan pastikan secepatnya TKD guru Januari dan Februari akan dibayarkan,”ungkap Mamonto. (has)