TOTABUAN.co Kotamobagu – Cawali Pilwako Kota Kotamobagu Muhammad Salim Landjar (MSL) meneteskan air mata saat berbicara tentang bentor. Air matanya menetes tak tertahankan kala dirinya bercerita tentang keberadaan sopir bentor yang dinilainya sebagai kawannya sejak lama.
“Ini adalah kenyataan, bentor adalah kendaraan yang tidak memiliki legalitas. Tidak jelas. Tahun 2000 lalu, ekonomi Kotamobagu dapat dikatakan stroke, namun berkat bentor prekomonian naik,” terang MSL dengan suara serak akibat meneteskan air mata dalam acara debat kandidat di kantor DPRD Minggu 16 Juni 2013.
Menurut MSL, lebih dari 4 ribu pengemudi bentor yang menciptakan 10.000 ribu orang yang ketergantungan didalamnya. Akibat keberadaan bentor, bengkel-bengkel hidup, berbagai aktifitas hidup.
“Karena itu saya sedih, saya bergaul dengan sopir bentor sejah tahun 2000. Bentor tidak memiliki legalitas, bentor tidak miliki jaminan keselamatan dan bentor tidak miliki dapat asuran, alasannya karena bentor dinilai kendaraan yang tidak sesuai keselamatan,” kata MSL dengan berapi-api.
Namun, lanjut MSL justru setelah ditelusi, pengemudi bentorlah yang paling sedikit mengalam kecelakaan jika dibandingkan dengan angka kecelakaan yang tercatat di Satlantas Polres Bolmong.
“Tidak ada yang pernah pikirkan solusi terhadap sopir bentor yaitu ‘pahlawan kotamobagu’. Dan saya berjanji (jika terpilih sebagai walikota red) bukan hanya ketertiban bentor akan diatur tapi juga kesejahteraan para sopir bentor,” kata MSL yang langsung dipotong bicaranya oleh moderator debat kandidat Nayodo Koerniawan karena waktu diberikan telah habis.
Peliput Hasdy Fattah
CITIZEN JOURNALIST : Memberi ruang kepada Anda melaporkan peristiwa disekitar Anda baik kegiatan sosial, kegiatan kelompok, organisasi atau kritik terhadap pelayanan publik Dll. Kirim beritanya (disertai foto objek, atau pengirim), ke email : redaksitotabuan@gmail.com | pengirim disertai alamat dan nomor contal | seluruh isi berita jadi tanggung jawab pengirim.