TOTABUAN.CO — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Mochamad Basoeki Hadimoeljono mengakui sulit untuk mencari lahan relokasi bagi warga korban tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. Apalagi, jika lokasi yang dicari masih di sekitar Kabupaten Banjarnegara.
“Kalau yang kena (longsor) harusnya relokasi, tapi tidak mudah mencari lokasi mudah di Banjarnegara, jadi harus hati-hati,” ujar Basoeki di Kantor Wakil Presiden, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/12).
Meski begitu, pemerintah pusat telah menggandeng pemerintah provinsi dan kabupaten untuk bersama-sama menentukan lokasi baru bagi warga korban longsor. Terkait jumlahnya, Basoeki masih menunggu kepastian data dari aparat di lokasi bencana.
“Datanya masih belum pas, antara sekdes dan kepala desa sendiri tidak sama. Ini disamakan dulu, apakah sama atau bagaimana,” lanjutnya.
Sementara itu, mengenai penanganan bencana tanah longsor, tim relawan berhasil membuka jalan raya yang sempat tertutup tanah. Alhasil, pengiriman alat-alat berat untuk membantu proses penggalian dan evakuasi menjadi lebih mudah.
“Baru update bahwa jalan raya yang kemarin tertimbun longsor sudah tembus. Alat berat, eskavator, sekarang sudah tembus, bukan cuma dibikin menembus tapi untuk bisa membantu evakuasi. Siang tadi sudah 12 mayat, 6 mobil dan 3 motor yang ditemukan. Dengan adanya tambahan akses rute ke TKP ternyata bisa ditemukan. Jadi sekarang 51 korban ditemukan meninggal,” paparnya.
sumber : merdeka.com