LP3K: Nama Kabupaten Bolmut Baiknya Diganti
TOTABUAN.CO BOLMUT— Ketua LSM Lembaga Pemantau Pembangunan Pemerintahan dan Kemasyarakatan (LP3K) Syamsudin Olii menilai, nama Bolmut tidak mewakili nilai historis daerah.
“Nama Bolmut sendiri lahir dari penamaan orang – perorang saja lantaran hanya memenuhi persyaratan menjadi sebuah kabupaten. Ini perlu kajian akademis lagi. Kalau bisa diganti agar sesuai dengan spirit budaya local. Agar mewakili etnis local daerah eks swapraja Kaidipang dan Bintauna,” tutur Olii melalui siaran persnya, Minggu (16/02).
Apalagi menurut dia, sebagaimana yang tertulis dalam catatan sejarah,bahwa wilayah Bolmong Raya sendiri tidak lepas dari kesepakatan empat eks swaparaja yaitu, eks swapraja Kaidipang, Bintauna, Bolango serta Mongondow menyatu menjadi sebuah wilayah administratif di Sulawesi Utara.
“Kita tidak ingin kejayaan sejarah kerajaan Kaidipang Besar maupun Bintaua tergeser oleh entitas nama Bolmong Utara. Sehingga masyarakat yang menghuni daerah ini kehilangan karakter lokal budayanya sendiri,” tambah dia.
Pendapat yang sama ikut dikatakan Arifin Bolota, tokoh pemuda Kaidipang. Kendati persoalan itu tidak semudah yang diperkirakan, namun dia beranggapan, bahwa wacana pergantian nama harus sejalan dengan rencana pembentukan propinsi Bolmong Raya nanti.
Upaya ini terus didorong. Pihak legislative kiranya dapat melahirkan langkah konstruktif, terutama mengenai wacana penggantian nama daerah tersebut.
“Memang usulan penggantian nama ini, tidak semudah membalik telapak tangan, ada banyak tahap yang harus dilewati. Akan tetapi, kami akan terus mendorong teman – teman di DPRD untuk menindaklanjuti usulan kami,” tukasnya.
Editot Hasdy Fattah
sepakat