TOTABUAN.CO BOLMONG – Masih tingginya gelombang laut di wilayah pantai utara (pantura) Bolmong menyebabkan lima rumah di Kecamatan Poigar hanyut.
Kejadian itu terjadi pada dua hari berturut-turut, mulai selasa hingga rabu. Informasi yang dihimpun hanyutnya beberapa rumah karena tanggul penahan ombak ambrol.
Untuk di Desa Poigar Poigar II dikabarkan satu rumah hanyut Selasa (14/1). Sedangkan pada Rabu (15/1) malam, sebanyak dua rumah di desa Nonapan II, dan dua rumah di Desa Nonapan Baru hanyut dibawa gelombang besar. Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak menyebabkan korban jiwa.
“Awalnya gelombang laut naik. Dan hanya hitungan menit, air langsung menyeret rumah warga,’’ kata Vili Karundeng warga Desa Poigar II Kecamatan Poigar.
Selain itu, ada 40 rumah di Desa Poigar Induk dan ratusan rumah di Desa Nonapan yang juga dihempas gelombang besar.
‘’Jika dua hari kedepan masih terjadi gelombang tinggi jalan desa akan terputus dan mengancam desa lainnya,” tambah kepala desa Poigar II, J Mare.
Sementara, Camat Poigar Deker Rompas mengatakan, tak hanya di Desa Poigar II, namun abrasi pantai sudah mengancam daerah pesisir lain di Kecamatan Poigar.
“Ada beberapa pemukiman warga di pesisir pantai Poigar sudah terancam karena abrasi pantai,” kata Rompas.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ir Dadang Nogroho mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan pembangunan tanggul penahan ombak di pesisir pantai Bolmong.
“Anggarannya Rp 80 miliar sudah diusulkan ke BPBN,” katanya.
Editor Hasdy Fattah