TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kepala Kejaksaan Negeri Kotamobagu Fien Ering dikenal, pejabat paling susah ditemui. Apalagi, bagi para wartawan yang hendak melakukan wawancara terkait penuntasan kasus.
Berbedah dengan pejabat lainnya, seperti Kapolres, ketua pengadilan atau Bupati, Walikota bahkan para pejabat yang ada di kantor Kejaksaan tinggi. Mereka lebih komunikatif bahan lebiih mudah untuk diminta tanggapan, meski itu berada di luar kantor atau melalui telepon seluler.
“ Ibu Kejari dikenal pejabat paling susah ditemui. Apalagi kalau namanya wartawan. Ada apa ya ?,” ucap sejumlah wartawan.
Dari sejumlah pejabat yang ada di Bolmong Raya, Fien Ering boleh dikata pejabat yang tak pernah tampil di media. Apalagi tampil di media berbicara soal prestasi, terutama penindakan kasus korupsi.
Saat menjabat sebagai Kepala Kejari Kotamobagu hampir tiga tahun, tidak banyak prestasi atau produk kasus yang dihasilkan. Padahal, banyak kasus dugaan korupsi yang mustinya diungkap bersama dengan Polres Bolmong, alhasil hanya terima bersih hasil penyelidikan kerja keras dari Polres Bolmong.
Belakangan isu suap menyeruak. Diduga oknum Jaksa dan beberapa oknum lainnya, telah menerima puluhan juta rupiah terkait kasus korupsi Tunjangan Pendapatan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD).
Editor Hasdy Fattah