TOTABUAN.co Kotamobagu—Meski sudah dilakukan pleno di tingkat komisi pemilihan umum (KPU), namun kekecewaan terkait dengan pelaksanaan pemilihan walikota dan wakil walikota yang dilaksanakan pada juni lalu, dinilai paling terburuk se Indonesia.
Nurdin Makalalag yang juga ikut dalam kontestan sebagai calon walikota yang diusung partai gabungan, mengeluarkan pernyataan yang pedas soal pelaksanaan itu.
“ Pemilihan walikota dan wakil walikota di Kotamobagu saya katakana paling buruk. Bahkan se Indoensia,”kata Nurdin.
Alasannya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dinilai tidak bekerja secara maksimal sebagaimana amanat undang-undang. Banyak yang tidak dilakukan oleh Panwaslu saat tahapan pelaksanaan Pilwako. Pilwako kali ini adalah pilwako terburuk se-indonesia. Panwaslu yang tugasnya melekat sebagai gungsi kontrola di Pilwako tidak bekerja secara maksimal. Padahal, ada anggaran yang besar disediakan untuk mereka, tegas Nurdin.
Nurdin yang juga anggota komisi I Bidang politik pemerintahan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu juga menambahkan, kinerja Panwaslu harus dievaluasi. Isu penggunaan anggaran yang tidak sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) bisa saja benar, jika melihat kinerja Panwaslu tuturnya.
Peliput Hasdy Fattah
Nurdian, nurdin…
So sampe dmn ente da bajalang akang kong bilang bagitu:(
ini no ngana hanya ta putar Mdo-Kota jd tu wawasan nda luas;(
hahaha.. katu eh..
drg pe suara nda tiki 1000 le kata kang? ele kuota 1 kursi caleg nda riki.. ckckck
bae taon di muka ba caleg mo ta duduk ulang jo?