TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan mengaku,jika dari beberapa operasi yang dilakukan sebelumnya, ini yang lebih parah.
” Ini lebih parah. Bahkan lebih anarkis. Sebab warga juga membawah bom molotov saat kejadian,”kata Kapolres.
Dia menuturkan, jika dari beberapa operasi yang dilakukan polisi,seperti isu santet Tabang,Dumoga, Imandi, Poigar, dan daerah lainnya tak seperti operasi sindikat yang dilakukan di Desa Guaan dan Bongkuday. Sebab jumlah masa yang melakukan aksi perlawanan mencapai ribuan.
” Ini lebih parah dari operasi sebelumnya. Sebab jumlah masa mencapai tiga ribu. Untung warga dua desa yang ada di Kabupaten Minsel tak ikut terprovokasi,”ujar dia.
Namun meski demikian, dia berjanji sindikat curanmor yang marak terjadi terus menjadi target. “Apapun itu akan terus menjadi target. Sebab tidak sedikit warga juga yang melapor terkait kehilangan kendaraan,” tambahnya.
Peliput Hasdy Fattah