TOTABUAN.CO BOLTIM—Nasib 20 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolmong Timur (Boltim) hingga kini diujung tanduk,apakah mereka langsung ditahan atau akan diberikan penangguhan.
Namun, jika penyidik Polres akan langsung melakukan penahanan, otomatis yang tersisa tinggal satu orang yakni Faisal Mamonto.
Faisal merupakan salah satu anggota DPRD Boltim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang baru duduk di Kursi DPRD pasca proses pergantian antar waktu (PAW) Rio Manoppo atas kasus penggunaan narkoba pada 2011 lalu.
Faisal boleh terbilang bebas dari kasus yang menjerat rekan mereka. Karena, dia duduk di kursi DPRD pada 2012 lalu.
Lantas bagaimana pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) yang menjadi tugas DPRD sebagai fungsi budgeting ?
Salah satu warga Boltim Buyung Potabuga menegaskan, agar tidak terjadi dampak pada daerah, Polres secepatnya merampungkan berkas hasil penyelidikan dan pemeriksaan dari 20 anggota DPRD Boltim untuk segera dilimpahkan ke Kejaksaan.
“ Proses PAW itu legalitas dari Partai politik. Makanya agar tidak berdampak di daerah, baiknya secepatnya untuk limpahkan ke Kejaksaan biar cepat ke pengadilan. Sebab jika itu tidak akan dilakukan, nantinya akan berdampak pada kerja daerah,termasuk pembahasan anggaran mendatang,”kata Buyung.
Dia sendiri memberikan apresiasi kepada pihak Polres. Karena kasus tersebut terjadi sejak 2011 lalu. Sehingga dia berjanji akan terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
“ Tak bisa diberikan penangguhan. Sebab terbukti dua anggota DPRD yang terlibat kasus meterai palsu yang diberikan penangguhan terbukti bisa lakuan bimtek dan lakukan perjalan dinas. Padahal mereka menyandang status tersangka,”tutur Buyung diujung telpon selulernya saat dikonfirmasi totabuan.co sabtu 27 Juli 2013.
Peliput Hasdy Fattah