Cawawali Kotamobagu terpilih Jainudin Damopolii saat memberi sambutan yang mengharapkan Lebaran Binarundak terus harus dipertahankan. | foto: totabuan.co
TOTABUAN.CO, KOTAMOBAGU – Meski tak sebanyak jumlah ruas bambu yang jadi media pembuatan binarundak, namun masyarakat Motoboi Besar, tetap bersemangat menggelar agenda tahunan tersebut. Seperti Minggu 11 Agustus 2013 kemarin, jumlah ruas yang dibakar tak lewat dari 2 ribuan.
Ketua Panitia Lebaran Binarundak 2013, Maulid Hamim mengatakan, perayaan ini adalah partisipasi masyarakat setempat. “Dari pemerintah juga ada bantuan sebesar Rp 16 juta. Sisanya, dari masyarakat,” ujarnya.
Pria berkumis ini membantah, jika harga bawang merah yang meroket sampai Rp 130 ribu/kilo jadi penyebab turunnya angka jumlah ruas binarundak. Begitu juga sepinya pengunjung yang tak seramai tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau pengurangan takaran bawang merah memang. Coba saja rasanya pasti kurang bawang merahnya,” ujar Hamim yang juga Caleg PAN dari dapil Kotamobagu Utara – Timur ini disela-sela pelaksanaan kegiatan.
Begitu juga soal kurangnya pengunjung. Hamim berkilah jika kegiatan tersebut tidak mendapat support penuh dari masyarakat setempat atau masyarakat lainnya.
“Momen ini pas banyak masyarakat memilih untuk panen cengkeh di Bai Boltim. Apalagi, momen ini bertepatan dengan hari libur terakhir, jadi banyak masyarakat memilih berlibur,” tukasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota terpilih Jainudin Damopolii yang diberi kesempatan memberi sambutan menyambut baik agenda Lebaran Binarundak tersebut yang harus dilestarikan dan jadi ikon kedepan.
“Pertama kali Lebaran Binarundak disini saya waktu masih Sekot mendampingi Pak Rahmat Mokodongan (Plt Walikota kala itu,red) saat kali pertama dilakukan disini. Dan hari saya datang kembali,” terangnya penuh makna disambut aplous panjang warga yang hadir.
Peliput: Hasdy Fattah