INTERNASIONAL (totabuan.co) – Pihak berwenang Iran telah mengeksekusi dua orang lelaki pada Minggu (19/5), yang dihukum karena bekerja untuk lembaga mata-mata Israel dan Amerika Serikat (AS), demikian dilaporkan oleh kantor berita Iran, Fars.
Mohammad Heidari, telah dituduh memberikan informasi rahasia yang berhubungan dengan keamanan pada agen-agen Mossad Israel dengan imbalan uang, dan Kourosh Ahmadi, dituduh karena mengumpulkan informasi untuk Badan Intelijen Pusat (CIA) AS, yang akan digantung pada waktu fajar, katanya.
Hukuman untuk eksekusi mereka dijatuhkan oleh Pengadilan Revolusioner Teheran dan telah dikonfirmasi Mahkamah Agung negeri itu. Laporan tersebut tidak mengatakan kapan pasangan itu telah ditangkap atau kapan sidang mereka berlangsung.
Iran telah mengatakan di masa lalu bahwa mereka telah berhasil mendeteksi dan membongkar jaringan mata-mata yang beroperasi di dalam negeri ini. Mereka telah menyalahkan pembunuhan yang terjadi pada ilmuwan terkait dengan program nuklirnya yang disengketakan oleh para agen mata-mata Barat, khususnya Mossad.
Sementara itu pihak Amerika Serikat telah membantah terlibat dalam pembunuhan. Sedangkan Israel belum berkomentar.
Teheran sendiri menuduh Israel dan AS karena memata-matai kepentingan-kepentingan vitalnya, terutama program nuklirnya, yang diduga oleh Barat bertujuan untuk memproduksi senjata atom, Teheran pun membantah tuduhan tersebut.
Baik Israel dan AS tidak mengesampingkan opsi militer terhadap nuklir Iran.
Sedangkan pada awal tahun ini, Mahkamah Agung telah membatalkan hukuman mati yang diberikan kepada Amir Mirzai Hekmati, seorang warga negara Amerika keturunan Iran yang dituduh menjadi mata-mata untuk CIA.
Hakim menyatakan putusan tersebut “tidak lengkap” dan memerintahkan pengadilan ulang. Baik Hekmati dan AS membantah tuduhan sebagai mata-mata.
sumber: beritasatu.com