TOTABUAN.CO — Implan silikon menjadi solusi bagi mereka yang ingin memiliki payudara lebih cantik dan bervolume. Silikon yang digunakan adalah silikon khusus yang dipasang dokter spesialis bedah plastik profesional. Dengan begitu, mungkinkah implan silikon pecah atau meletus sebagaimana yang banyak diberitakan?
—
JIKA berpikir bahwa implan silikon yang dimaksud adalah silikon cair yang dimasukkan dengan cara disuntik, Anda salah. Buang jauh-jauh dulu persepsi tersebut. Sebab, silikon cair adalah cairan yang dipakai untuk pelicin benda-benda pabrik. ”Jadi, ya memang bukan untuk manusia, berbahaya sekali. Silikon yang medical grade selalu punya seed yang di dalamya ada gel silikon atau pada teknologi yang sudah lama berisi saline,” papar dr Agus Santoso Budi SpBP-RE(K). Saline adalah cairan garam (NaCl) yang serupa dengan infus atau cairan tubuh.
Pada implan yang mengandung saline, prinsip kerjanya mirip balon. Seed silikon dimasukkan di tubuh, lalu diisi saline sesuai dengan volume yang diinginkan. Dalam implan yang berisi gel silikon, seed-nya sudah ”sepaket” dengan isiannya sehingga bisa langsung dimasukkan. Mana yang lebih aman? Menurut Agus, keduanya aman. ”Kalau yang berisi saline bocor, saline akan merembes. Karena saline seperti infus, tubuh akan menyerapnya dan tidak ada masalah. Tinggal silicone seed-nya yang harus segera diambil,” ungkap dokter yang berpraktik di RS Bedah Surabaya tersebut.
Untuk yang berisi gel, tidak perlu khawatir berlebihan. Sebab, saat bagian tubuh manusia dimasuki ”benda asing”, tubuh akan menyusun jaringan yang mengelilingi benda tersebut dan membentuk sebuah kapsul.
Begitu pun saat payudara dipasang implan silikon yang berisi saline atau gel silikon. Tubuh membentuk kapsul dari jaringan ikat (kolagen) sebagai bentuk dari sistem imun. Ketika seed silikon bocor, gel itu hanya akan sedikit keluar namun tetap berada di kantong jaringan tersebut. ”Jadi, nggak sampai diserap tubuh, nggak sampai bersentuhan langsung atau ke mana-mana. Tapi, tentu saja harus segera diangkat,” katanya.
Bahkan, menurut dr Beta Subekti N. SpBP-RE, seed silikon gel yang bocor hanya muncul di permukaan. ”Implan gel silikon generasi ketiga yang saat ini digunakan berbentuk cohesive gel. Gel memenuhi volume ruangan tersedia. Tapi, ketika ditarik, semua ikut. Jadi, ya nggak bisa keluar atau menyebar ke mana-mana,” tegasnya.
Selubung silikon yang dipakai punya ketebalan dan elastisitas sama terhadap setiap produsen. Kekuatannya sebesar tekanan tubuh hingga 100 kilogram. Karena itu, kata-kata pecah atau meletus, menurut Agus dan Beta, adalah kondisi yang tidak mungkin. Bocor atau merembes mungkin saja terjadi. Namun, berdasar pengalaman selama praktik, jumlahnya sangat kecil.
Selama Agus berpraktik, hanya seorang pasien yang mengalaminya. ”Saya pernah punya pasien yang baru pakai setahun, implannya rusak. Tanda-tanda yang bisa dilihat adalah ketika disentuh tidak sepadat biasanya, bentuknya tidak indah lagi atau bahkan melorot, lalu kemerah-merahan di sekitar dada sebagai tanda radang,” jelas alumnus FK UGM Jogjakarta dan Unair Surabaya tersebut.
Apa penyebab silikon bocor? Yang pasti, penyebabnya adalah tertusuk hingga menembus kulit, masa pakai lebih dari 10 tahun, atau cacat dari pabrik pembuatnya. Silikon yang terlanjur bocor dan merembes harus segera diangkat. Meski silikon masih dilindungi kantong jaringan ikat, tetap saja ada risiko terinfeksi kuman.
Jika masih berbentuk gel yang cukup encer, keluar dari kapsul jaringan ikat, silikon itu akan dikenal tubuh sebagai benda asing. Efeknya berupa penolakan sehingga terjadi peradangan. Ketika benda yang dianggap asing tersebut berinteraksi dengan tubuh, bisa muncul tumor. Bahkan, bila silikon masuk pembuluh darah, pasien bisa meninggal.
Sumber: jpnn.com
