TOTABUAN.CO BOLTIM–Ibu muda asal Desa Bongkuday Kecamatan Modayag Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) sebut saja Bunga (21) nyaris diperkosa oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ibu satu anak itu, dibawah ke pantai Desa Motongkad oleh AG yang tak lain ada iparnya dan nyaris diperkosa.
Ceritanya, selasa (18/06) malam Bunga disuruh datang ke Tutuyan oleh suaminya dari Bungkuday. Sekitar pukul 19.00 wita Bunga menumpang kendaraan dengan AG bersama salah seorng pria. Tanpa rasa curiga mereka bertiga berangkat menuju Tutuyan.
Bunga tak menaru curiga jika AG sebagai iparnya, punya niat jahat. Dalam perjalanan tepatnya di ujung Desa Motongkat, mobil tiba-tiba berhenti . AG mengatakan bahwa ada masalah ban disebelah kiri.
” Mobil tiba-tiba berhenti. Katanya remnya lari sebelah kiri. Mungkin karena ban,” kata FD saat menceritakan awal kejadian .
Namun, bukannya memeriksa ban, AG dan seorang pria itu, malah hanya ngobrol di belakang mobil. Entah apa yang mereka bicarakan, saya juga tak tahu,tutur Bunga.
Usai ngobrol, mobil kembali jalan, pas di pertigaan Desa Motongkad mobil langsung belok kanan menuju pantai.
” Saat itu saya sempat tanya mau kemana. Namun alasan AG mau beli ikan. Sementara pria yang bersama dengan kita itu ternyata sudah turun. Mobil kemudian diarahkan ke lokasi pantai yang tak ada orang disana,” kata Bunga.
Sampai dipantai, AG langsung melancarkan aksinya. ” Saya kaget dia sudah mulai meraba-raba. Baju saya akan dibuka. Saya berteriak leher saya dicekik perut saya di tendang. Saya pada waktu sempat lari tapi dikejar,”cerita FD dengan mata berkaca-kaca.
Beruntung tak sempat dia lakukan itu, meski posisi celananya sudah berada dilutut dan saya sudah tertidur. Namun perutnya saya sempat ditendang karena saya juga melakukan perlawanan.
” Posisi celananya sudah sampai lutut. Saya berusaha melawan dan sempat saya tendang perutnya. Saya berteriak minta tolong, tapi tak ada orang. Namun AG sempat bujuk saya untuk naik lagi dan akan lanjut ke Tutuyan,” ujarnya.
” Saya sempat menangis dalam mobil tapi diancam. Perut saya bekas operasi saat melahirkan sempat berdarah. Karena baru satu bulan dioperasi. Namun saya diancam jika harus melaporkan kejadian itu kepada suami saya. Tapi saya tetap ngotot untuk melapor ke Polsek Nuangan.,”tambahnya.
Namun Bunga sendiri kesal karena kasus tersebut sudah dilapor di Polsek Nuangan sejak dua bulan lalu, tapi belum ada tindakan dari pihak Polsek.Bahkan Bunga mengaku tak akan menceritakan kejadian ini ke wartawan. Namun Bunga mengaku hanya mencari keadilan terkait kasus yang dialaminya. Bunga juga meminta agar Polres segera ambil alih kasus itu untuk dilakukan penyelidikan.
AG sendiri diketahui adalah PNS di Kabupaten Boltim dan bertugas di sekretariat DPRD sebagai staf tutur Bunga.
Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan saat diminta konfirmasi belum mengatahui soal kasus tersebut. Sebab TKP nya berada di Boltim dan dilaporkan di Polsek. Namun jika kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Nuangan, akan segera dilihat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
” Akan kita Lihat BAP nya. Jika memang ada kendala dalam penyelidikan, akan kita tarik dan akan dilakukan gelar perkara,”ujar Kapolres.
Editor Hasdy Fattah