TOTABUAN.CO — Penurunan harga BBM untuk jenis premium dan solar tidak mempengaruhi Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY untuk menurunkan tarif angkutan umum. Pasalnya penurunan harga BBM tidak berpengaruh banyak tingkat pendapatan angkutan umum.
Ketua Organda DIY, Agus Adrianto mengatakan penurunan harga BBM tidak otomatis membuat mereka lega. “Kita tidak ada perubahan tarif meskipun harga BBM turun,” katanya pada wartawan, Jumat (2/1).
Menurutnya harga BBM bukan satu-satunya yang mempengaruhi tarif angkutan umum. Ada spare part dan nilai tukar rupiah yang juga turun mempengaruhi harga tarif angkutan umum. Dia mencontohkan sejak kenaikan harga BBM dan melemahnya rupiah membuat harga spare part naik hingga 20 persen.
“Kenaikan harga spare part tidak sebanding dengan penurunan harga BBM, khususnya solar yang hanya turun 3 persen,” ujarnya.
Dia mengatakan sebagian besar dari anggota Organda menggunakan solar, sementara hanya kurang dari 25 persen yang menggunakan premium. Sehingga penurunan yang hanya dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.250 untuk solar tidak berpengaruh banyak. Meski demikian, dia mengakui penurunan harga BBM jenis Premium memberikan sedikit kelegaan.
“Kalau taksi lumayan karena menggunakan premium, tapi yang pakai solar turunnya nggak seberapa,” tegasnya.
Sebelumnya pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium dan solar. Harga Premium turun dari Rp 8.500/liter menjadi Rp 7.250/liter sedangkan solar dari Rp 7.500/liter menjadi Rp 7.250/liter.
sumber : merdeka.com