TOTABUAN.co, Bolsel – Berbeda dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di daerah lain. Namun anggota DPRD di Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) ternyata mereka diberikan tunjangan uang pulsa. Bahkan untuk perorang, dalam setahun mencapai Rp24 juta rupiah.
Berdasarkan data yang dirangkum untuk anggaran komunikasi atau uang pulsa ponsel pribadi jika dihitung perbulan, berkisar Rp 2 juta per bulan.
Secara keseluruhan dari 20 anggota dewan yang menerima uang pulsa jumlahnya mencapai kurang lebih Rp 408 juta per tahun. Sekertaris Dewan (Sekwan) Rustam Manggopa saat dikonfirmasi membenarkan dana tersebut.
Namun kata Rustam,untuk pembagian setiap anggota, yang lebih besar menerima itu yakni tiga pimpinan.
“Iya anggarannya kurang lebih seperti itu. Dan lebih besar dalam pembagian itu adalah pimpinan,” jelas Manggopa.
Terkait hal itu ketua LSM Masjid Bolsel Zainal Gobel berpendapat, anggaran sebesar itu sangat tidak realistis. Sebab daerah yang masih baru kenapa para wakil rakyat tega menyiapkan anggaran hanya untuk pribadi mereka saja.
“Ini sangat tidak masuk di akal,” ujar Zainal. Dia juga mengatakan, uang pulsa ini sangat mubazir dan berlebihan. Apalagi, kata dia, pertanggungjawabam penggunaan anggaran tersebut selama ini tidak akuntabel.
Selain itu ia jika dibandingkan anggaran sebesar itu dengan pendapatan asli daerah (PAD) Bolsel sangat tidak berimbang.
“PAD Bolsel berapa? Ini sangat tidak sesuai dengan pendapatan daerah, yang paling tinggi hanya tiga miliar,” tutup Zainal.
Peliput Hasdy Fattah