TOTABUAN.CO BOLSEL—Keberadaan 50 koperasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) memprihatinkan. Dari 50 koperasi yang terdata, kini hanya tingal 30 yang aktif.
Hal ini disebabkan kurangnya pemberdayaan dari pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop).
“Anggaran kita minim. Sehingga, untuk bembantu usaha koperasi sangat terbatas,”kata Kepala Disperindagkop Hamka Podomi .
Ditanya berapa anggaran yang dialokasikan ke Disperindagkop, ia mengaku, untuk 2013 hanya Rp1,4 miliar. Itupun sudah termasuk gaji pegawai dan belanja rutin, tuturnya.
Bahkan untuk kegiatan pasar murah yang dilakukan setiap menjelang lebaran hanya dianggarkan Rp100 juta dan itu hanya untuk dua kecamatan dari lima kecamatan saja.
Menurutnya, saat ini ada lima koperasi yang diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan . Tapi dari lima koperasi ini baru tiga yang dapat, dan dua lainnya masih menunggu. Bantuan itu berupa uang segar sebesar Rp50 juta.
Editor Hasdy Fattah