TOTABUAN.CO – Beberapa pendeta Kristen mengatakan bahwa gerhana Matahari yang akan terjadi pada 20 Maret 2015 adalah tanda akhir zaman. Ini merupakan cara bagaimana dunia akan berakhir, bukan melalui sebuah ledakan, tetapi gerhana Matahari.
Dilansir Independent, Rabu (18/3/2015), sebagian penduduk mungkin cemas terhadap gerhana Matahari 20 Maret 2015. Fenomena ini dikaitkan dengan tanda akhir zaman atau pesan penghakiman dari Allah.
Seperti diketahui, teori dalam sains menjelaskan bahwa kemungkinan dunia berakhir melalui peristiwa tabrakan yang langka dan terjadi pada Jumat. Fenomena Supermoon dan Spring equinox juga dikaitkan dalam berbagai budaya di seluruh dunia.
WorldNetDaily (WND), situs Amerika yang berafiliasi dengan hak politik Amerika melaporkan, para ahli Alkitab percaya bahwa pesan tersebut adalah tanda penghakiman dari Allah kepada orang-orang di Bumi.
Salah satu pendiri website Kristen Root Source, Bob O’Dell mengatakan bahwa pesan itu tanda penghakiman. Gerhana Matahari itu akan terjadi total di Kutub Utara, sehingga tidak menunjuk pada orang tertentu.
“Kutub Utara tidak bisa benar-benar disebut wilayah bangsa atau orang-orang tertentu. Ini mungkin pesan dari Allah ke seluruh dunia,” ujar O’Dell.
Gerhana Matahari ini disebut-sebut akan memberikan dampak terbesar untuk area di Eropa Utara. Menurut pastur yang diwawancarai oleh WND, pesan tersebut seharusnya diperhatikan oleh orang yang berada di area tersebut.
“Dalam tradisi Yahudi, gerhana Matahari total merupakan peringatan bagi bangsa-bangsa dan tanda penghakiman (judgment) atas bangsa-bangsa,” ungkap O’Dell. Hubungan antara gerhana Matahari dan akhir dunia datang sebagian dari ‘Blood Moon Prophecy’.
‘Blood Moon Prophecy’ mengacu pada teori bahwa ‘tetrad’, yakni empat gerhana Bulan berturut-turut dengan enam bulan penuh di antaranya adalah sebuah tanda bahwa dunia akan segera berakhir.
sumber: okezone.com