TOTABUAN.CO — Manado, Sebuah fakta mengejutkan terungkap dari semakin maraknya praktik pasangan lesbian (wanita penyuka sesama jenis) di Kota Manado. Banyak di antara pasangan lesbian tersebut ternyata hanya menjadikan hal ini sebagai modus untuk menjual pelayan seks komersial (PSK) berusia muda.
“Yang menjual biasanya yang menjadi buchy. Si famme-lah yang jadi dagangannya,” ujar Cici (20), yang mengaku sebagai lesbian.
Cici menjelaskan, buchy merupakan istilah pasangan lesbian yang bertindak seperti laki-laki dalam pasangan normal. Sementara itu,famme adalah peran wanita dalam hubungan tersebut.
Praktik itu menurut dia bermunculan karena adanya kebutuhan di antara pasangan tersebut. Mereka memenuhi kebutuhan hidup dengan cara menjual famme kepada pria hidung belang. “Yang bertugas mencari langganan ya si buchy itu,” kata Cici.
Saat pasangan tersebut mendapat pelanggan, si buchy akan bertindak sebagai penjaga, yang mereka istilahkan sebagaiajudeens. Menurut Cici, buchy akan menjaga famme saat ada pelanggan, seperti tetap berada di lobi hotel saat famme-nya melayani tamu di kamar hotel.
Saat ini, tidak sulit melihat praktik penyimpangan seksual lesbian di Manado. Para pelakunya didominasi anak-anak muda yang bahkan tak segan-segan saling bermesraan di dalam angkutan kota.
“Kita so pernah kase turun pa dorang dari oto karna so baku ajardi dalam oto, nintau malu (saya pernah meminta mereka turun dari dalam mobil karena sudah bermesraan di dalam mobil, tidak tahu malu),” ujar Karim, sopir angkutan kota jurusan Malalayang-Pasar 45.
Praktik lesbian itu mudah juga teramati di tempat-tempat publik, seperti di kawasan Mega Mas, daerah yang terdapat banyak tempat nongkrong. Bahkan, menurut pengakuan Cici, para pelaku lesbian tersebut punya komunitas sendiri.
Hasil dari praktik menjual famme itu kemudian mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka, di antaranya menyewa kamar kos. Menurut dia, praktik menjadi lesbi jelas ditentang oleh orangtua dan keluarga mereka.
Demi menyalurkan hasrat mereka dengan bebas, tidak ada jalan lain selain menyewa kamar kos. “Pasangan lesbian biasanya punya kamar kos yang disewa bersama. Ya uang sewanya dari praktik itu,” kata Cici.
Menurut Cici, buchy sengaja menggaet pasangan yang lebih muda karena hal itu bisa ditawarkan dengan harga yang lebih tinggi kepada pelanggan. Tidak hanya berusia muda, famme rata-rata juga berparas cantik.
Berdasarkan catatan yang ada di Polresta Manado, banyak peremuan yang digelandang ke kantor polisi karena praktik lesbian ini dilaporkan salah satu orangtua pasangan tersebut. Orangtua ini keberatan karena anaknya dibawa lari oleh wanita lain. Bahkan, hingga kini, para pelaku lesbian yang terjerat hukum masih mendekam di Rumah Tahanan Malendeng, Manado.
Sumber: kompas.com