TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Dua fraksi di Dewan Perwaklian Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu memberikan cacatan terkait anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2014 kepada piha pemerintah. Dua fraksi itu yakni Fraksi Bhineka Tunggal Ika dan fraksi Golkar saat memberikan pandangan fraksi mereka, meski diterima untuk dijadikan peraturan daerah.
Seperti pandangan fraksi Bhineka Tunggal Ika yang dibacakan Deby Jusran Mokolanut. Ada beberapa cacatan yang disampaikan politisi partai kebangkitan bangsa (PKB) itu. Diantaranya, pendidikan, kesehatan, nasib guru, penggunaan rumah sakit Pobundayaan, gaji honor. Fraksi menilai, dari beberapa aspek yang disentil perlu keseriusan pemerintah kedepan , termasuk pemanfaat sarana rumah sakit, peningkatan mutu para guru guna menunjang pendidikan di Kotamobagu, serta lebih bijak dalam menetapkan gaji tenaga honor yang direncanakan akan dipangkas sekitar 50 persen.
Sementara fraksi Golkar yang dibacakan Enni Mondo lebih menyentil soal pembiayaan pembangunan masjid Raya Baitul Makmur kedepan. Enni yang dipercayakan membacakan fraksi partai berlambang pohon beringin itu menegaskan, pendanaan untuk masjid merupakan kemenangan bagi masyarakat Kotamobagu.Bahkan pememerintah lebih konsisten dan komitmen. Di hadapan sidang paripurna, fraksi Golkar berjanji akan intens untuk melakukan pemantaun dan mengawasi terkait jalan pekerjaan tersebut.
Selain itu program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang diakhir-akhir ini menjadi polemik di masyarakat, juga menjadi cacatan bagi fraksi Golkar. Harusnya pemerintah menunjukan kepekaaan terkait dengan program BSPS yang dinilai masih banyak warga yang mengeluh, sentil Enni dihadapan sidang.
Editor Hasdy Fattah