TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu, pesimis jika Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) tahun anggaran 2013 akan terserap secara maksimal.
Sebab Pemkot Kotamobagu berasumsi Silpa pada tahun anggaran 2013 ini Rp 30 miliar. Alhasil, total APBD tahun 2014 mendatang ditambah Silpa menjadi Rp 446 miliar.
“Pada APBD perubahan tahun ini saja bertambah Rp 70 miliar. Dari angka tersebut belum terserap semuanya. Belum lagi, anggaran pada APBD induk 2013 yang belum terserap. Berkaca pada tahun tahun anggaran 2012, Silpa-nya mencapai Rp 66 miliar,” kata Meidy Makalalag, dari Fraksi PDIP saat menyampaikan pandangan fraksi dalam rapat paripuran Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Sabtu (07/12).
Meski lima fraksi di DPRD menyetujui usulan KUA-PPAS) dari eksekutif untuk dibahas. Keputusan tersebut merupakan hasil paripurna tahap pertama, Sabtu (7/12/2013).Senada dikatakan, Ishak Sugeha, dari Fraksi DPKP. Dia mengaku pesimistis, jika anggaran tahun 2013 ini bisa terserap secara maksimal melihat kondisi keuangan daerah sampai dengan Desember ini. Bahkan, dia memperkirakan Silpa tahun ini justru lebih besar dari tahun sebelumnya.
“Asumsi silpa-nya mungkin akan lebih besar dari Rp 66 miliar,” kata dia.
Secara terpisah, Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara saat memberikan tanggapan terhadap pandangan umum fraksi-fraksi mengakui jika Silpa akan lebih besar dari asumsi Rp 30 miliar pada KUA-PPAS. Namun dia lebih menekankan agar pada pembahasan KUA-PPAS dan APBD 2014, DPRD Kotamobagu bisa mengawal anggaran untuk kepentungan publik.
“Pada saat pembahasan APBD, tolong koreksi agar tidak lari dari visi dan misi. Pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrsatruktur tolong dikawal untuk kepentingan publik,” kata Tatong
Editor Hasdy Fattah